Illustrasi./cnbcindonesia.com
JAKARTA. Pewartasatu.com – Subvarian omicron BA.4 dan BA.5 merupakan strain varian yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan. Sejak ditemukan, subvarian ini menyebar dengan cepat ke Eropa dan Amerika Serikat
Subvarian omicron tersebut memunculkan gejala Covid-19 yang tak begitu berbeda dibandingkan varian BA.2. Namun, kedua keduanya kerap membuat penderita Covid-19 merasakan gejala yang lebih banyak.
“Ini merupakan infeksi yang lebih virulen,” ujar dokter kesehatan masyarakat dari Chicago, Dr Allison Arwady sebagaimana dilansir dari laman Express, Minggu (19/7)
Dr Arwady mengatakan subvarian omicron BA.4 dan BA.5 cenderung lebih banyak memunculkan gejala yang memengaruhi saluran pernapasan atas atau gejala yang mirip dengan flu dan pilek.
Namun dalam beberapa dari gejala tersebut adalah demam, keringat di malam hari, dan nyeri tenggorokan. Berkaitan dengan hal ini, Inggris mencatat ada lima gejala Covid-19 yang paling banyak dikeluhkan saat subvarian omicron BA.4 dan BA.5 melanda, antara lain:
1. Hidung beringus
2. Nyeri tenggorokan
3. Sakit kepala
4. Batuk persisten
5. Lelah
Di samping gejala-gejala tersering, ada pula beberapa gejala Covid-19 lain yang cukup sering dikeluhkan. Gejala tersebut di antaranya adalah kehilangan nafsu makan, diare, mual atau muntah, demam atau menggigil, hidung tersumbat, serta badan pegal-pegal.
Gejala kehilangan indra perasa dan penciuman juga tampak mulai kembali dikeluhkan. Namun, hanya sebagian pasien saja yang mengalami gejala ini.**
Sumber: PMJNews