Tahun 2019, Presiden menerima para pemimpin redaksi media di Istana Merdeka.//Foto: BPMI/Setpres
JAKARTA. Pewartasatu.com — Mayoritas masyarakat ternyata tak ingin Presiden Joko Widodo cawe-cawe menjelang Pilpres 2024, masyarakat ingin presiden tak berpihak pada satu atau dua capres, dan hal itu memiliki korelasi yang positif terhadap hadirnya pemilu yang adil dan demokratis.
Demikian terungkap dari rilis survei nasional Indostrategic yang diungkapkan, Jumat, 14 Juli 2023.
Survei tersebut dilakukan pada 9-20 Juni 2023. Metode yang digunakan multi-stage random sampling dengan melibatkan sampel 1400 responden di 38 provinsi yang meliputi 84 Dapil di seluruh Indonesia.
Survei ini juga dilakukan melalui face to face interview dan margin of error (MoE) 2,62 persen.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Khoirul Umam mengungkapkan 64,6 persen responden ingin Jokowi bersikap netral.
Indostrategic menggelar survey bertajuk Keberlanjutan vs Perubahan: Dinamika Peta Politik Menuju Pemilu 2024 dengan menyebar pertanyaan terkait bagaimana persepsi masyarakat terkait sikap Presiden RI Joko Widodo dalam Pilpres 2024.
“Bagaimana persepsi masyarakat, apakah Presiden Jokowi harus bersikap netral, bersikap abu-abu atau tidak netral atau cawe-cawe dalam Pilpres 2014 mendatang?” Kata Khoirul dalam konferensi pers secara virtual.
Hasilnya, menurut Khoirul Umam, mayoritas masyarakat (sekitar 64,6 persen responden) berharap Presiden Jokowi bisa bersikap netral. Ini tentu memiliki korelasi positif terhadap hadirnya pemilu yang adil, demokratis dan tidak menciptakan nuansa ketidakadilan karena keberpihakan presiden terhadap satu atau dua pihak tertentu.
Namun terlepas dari itu, hasil survei juga menunjukkan mayoritas masyarakat menilai Jokowi akan mendukung capres usungan PDIP Ganjar Pranowo.
Alasannya, Jokowi adalah petugas partai dari PDIP, maka dipersepsikan 74 persen menyatakan Pak Jokowi akan mendukung Ganjar Pranowo.
Pernyataan Jokowi soal cawe-cawe dalam Pilpres disampaikan di depan para pemimpin redaksi dan content creator dalam pertemuan di Istana Negara pada Senin, 29 Mei 2023
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pandangan soal cawe-cawe Jokowi di buku yang ditulisnya berjudul The President Can Do No Wrong: Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi.
Namun demikian, menurut SBY, Jokowi juga harus berhati-hati mengartikan cawe-cawe untuk kepentingan bangsa dan negara”. Jika dikaitkan dengan Pilpres 2024, cawe-cawe harus tepat dan tidak bias.
Mantan presiden itu mengatakan, kepentingan nasional tidaklah sama dengan kepentingan politik seorang presiden, kepentingan politik partai, atau pihak mana pun.
Karena itu, menurut dia, Jokowi perlu meyakinkan rakyat bahwa cawe-cawe yang dia maksud adalah benar-benar demi kepentingan bangsa dan negara, bukan hal lainnya.**