Pewartasatu.com – Di seluruh negara Itali, Toko-toko dan restoran tutup, ratusan penerbangan dibatalkan serta jalan-jalan dikosongkan akibat teror dari Covid-19 baru.
Kejadian tersebut merupakan yang pertama kali dalam sejarah Italia, bukan tanpa alasan. Tindakan tersebut dilakukan untuk memperlambat penyebaran dari Covid-19.
Dikutip dari reuters, tercatat dari otoritas kesehatan bahwa ada kasus kematian baru yaitu jumlah kematian dari 168 kasus kematian menjadi 631 kasus, kenaikan tersebut terbilang cukup melonjak tinggi sejak terungkap wabah virus corona pada 21 Februari lalu di Italia,
Jumlah seluruh kasus yang dikonfirmasi naik pada tingkat yang mencapai 10.149 dari sebelumnya 9.172 kasus. Tetapi para pejabat memperingatkan bahwa wilayah pusat, Lombardy, telah memberikat data yang tidak lengkap.
Pemerintah telah mengatakan kepada semua penduduk Italia untuk tetap tinggal di dalam rumah serta menghindari perjalanan yang tidak penting sampai 3 April, guna mengambil langkah-langkah penyebaran penularan virus Covid-19.
“Tugas kewarganegaraan kami adalah satu-satunya hal yang daoat menyelamatkan kami,” tutur Marzio Tonilo, 35, seorang guru dari kota utara San Fiorano, yang ditempatkan di bawah karantina bulan lalu.
“Ini benar-benar bencana. Ini tidak akan mengurangi apa-apa, akan banyak orang yang akan mati sebagai akibat dari penguncian ini terhadap virus corona.”
“Saya akan menutup semua toko, saya pasti akan menutup transportas umum dan saya akan mencari semua bisnis yang dapat ditutup tanpa membuat kerusakan ekonomi yang berlebihan,” tutur Gubernurs Lombardy Attilio Fontana.
Sementara itu, Lombardy telah menyumbang 74 Persen dari kasus kematian. Penyakit virus Covid-19 ini sekarang telah menyentuh seluruh negara dan pemerintah khawatir jika akan memburuk. Apalagi sistem kesehatan di Selatan yang kurang berkembang dapat menyebabkan kematian meningkat.
foto Italia dari Pexels