Pewartasatu.com – Dokter dan perawat merupakan garda terdepan di tengah krisisnya wabah corona virus di AS, jumlah kasus Covid-19 di AS telah melebihi 100.000 kasus dengan angka kematian mencapai 1.600.
Dikutip dari reuters, Dokter telah meminta perhtaian khusus pada kebutuhan yang sangat besar akan ventilator tambahan dan mesin pembatu pasien bernafas karena pasien yang terjangkit Covid-19 merupakan salah satu penyakit pernafasan yang menyerang paru-paru, Sabtu, (28/03/2020).
Rumah sakit di New York City, New Orleans, Detroit dan tempat-tempat virus lainnya juga telah berteriak akan kelangkaan obat-obatan, persediaan medis dan staf terlatih sementara jumlah kasus di AS yang dikonfirmasi naik sekitar 18.000 pada hari Jumat kemarin, yang merupakan lonjakan tertinggi dalam satu hari, hingga lebih dari 103.000.
Kasus tersebut merupakan kasus tertinggi setelah China dan Italia. “Kami taut,” kata Dr. Arabia Mollete dari RS dan Pusat Medis Universitas Brookdale di Brooklyn. “Kami berusaha untuk memperjuangkan hidup orang lain, tetapi kami juga berjuang untuk hidup kami, karena kami juga berisiko paling tinggi terpapar.”
Amerika Serikat merupakan negara di peringkat keenam dalam jumah korban jwa dan salah satu negara terpukul karena Covid-19, ada 1.632 orang yang meninggal dunia pada Jumat malam. Kasus harian semakin meningkat.
“Kami memiliki sistem rumah sakit di sini di daerah Detroit di Michigan yang sampai pada akhir pasokan ventilator mereka dan harus mulai memberi tahu keluarga bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan orang yang mereka cintai karena mereka tidak memiliki peralatan yang cukup,” tutur Dr. Rob Davidson di laman Twitter.
foto dari wall street journal