Wakil Presiden Ma’aruf Amin Foto Risto
Pewartasatu.com, JAKARTA – Kasus korona positif, terinfeksi 2092 orang tersebar di 32 provinsi dan 971 diantaranya di Jakarta akibat imbas pandemi tersebut 16 ribu warga DKI diduga korban PHK.
Sumber data dari Kementerian Kesehatan, mengungkapkan Sabtu (4/4) sekitar 59.247 orang telah mengikuti Rapid Test, dijelaskan 2092 kasus positif korona, 150 pasien sembuh dan 191 orang meninggal akibat Covid-19.
Juru Bicara Pemerintah, Achmad Yurianto berulang kali mengingat kan masyarakat berdasarkan data tersebut penularan virus terus bertambah agar kita mewaspadai adanya warga terinfeksi di tengah masyarakat.
Hindari penularan virus korona dengan mengikuti instruksi pemerintah, membiasakan mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik.
Social Distancing
“Jangan menyentuh hidung, mata, mulut dan telinga sebelum mencuci tangan. Solusi terbaik melakukan Physycal / Social Distancing atau tetap di rumah,” demikian Achmad Yurianto.
Selain itu tayangan televisi nasional menyebutkan sejumlah 2969 buruh di Jawa Tengah juga berdampak PHK akibat pandemi korona yang makin memprihatinkan.
Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ aruf Amin, lewat Tele conference berdialog dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang melaporkan tentang korona dan mudik di masing masing wilayah.
Anies dalam keterangannya kepada Wakil Presiden, perlu penanganan korona di wilayah Jabodetabek dan Banten secara terintegrasi dan terpadu antar wilayah untuk memutus rantai virus korona.
Anies mengungkapkan, penanganan virus Covid19 harus ada satu kesatuan dan tidak ada penanganan terintegrasi antar pemerintah pusat daerah, maka dikuatirkan pergerakan orang keluar Jakarta semakin merebak pandemi di daerah dan perlu menutup terminal antar kota, katanya serius.
Selain itu, Anies Baswedan melaporkan kepada Wapres, RI bahwa warga di Jakarta diwajibkan memakai masker kain jika keluar rumah. Saat ini diduga terpapar 95 tim medis positif terinfeksi korona di Jakarta.
Pemudik ditiadakan
Sementara Ridwan Kamil meminta agar pemudik ditiadakan karena pemudik yang tampaknya sehat setelah dilakukan Rapid Tes ternyata positif korona, ujarnya sungguh.
Untuk mengatasi dan memutus rantai pandemi korona, Pemda Jawa Barat, melaksanakan Rapid Test lewat ” DriveThru” di setiap daerah.
Kegiatan, RAPID TEST, di Bogor, Sabtu (4/4) dari 280 warga yang diundang, hasil rapid test, kini mereka berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Wapres cari strategi
Dalam mengatasi masalah virus korona, Pemerintah Jawa Barat menganggarkan 16 T, atas situasi dan kondisi yang terjadi, Wapres Ma’ruf Amin meminta pejabat Pemda di daerah mencari strategi untuk memutus Covid -19.
Gubernur Ganjar Pranowo, meminta warga asal Jawa Tangah diimbau tidak mudik. Kasihan kepada sesepuh di berbagai kampung dan desa, dikuatirkan tertular virus dari perantau yang pulang kampung.
Mereka pemudik tampaknya sehat ternyata terinfeksi korona, makanya Pendatang yang sudah sampai di kampung agar segera di Karantina selama 14 hari.