Politik

GOLKAR : “WAIT AND SEE” UNTUK CALON WALIKOTA DEPOK

Foto:Icang Sumantri Kader Golkar

Jkt – Partai Golkar yang meraih 5 kursi di Legislatif kota Depok pada Pemilihan Perwakilan Rakyat Daerah tahun 2019 lalu, nampaknya masih ” Wait and See” untuk menyalurkan aspirasi – nya kepada calon walikota pasangan Idris – Imam dan Pradi- Afifah.

Senior dan kader Golkar sebagai Publik Pigor di kota Depok Icang Sumantri, mengungkapkan penyaluran aspirasi Golkar pada saat mendaftar di KPU tanggal 5,6, dan 7 September 2020, katanya pasti.

Pasangan calon walikota Idris, inkumben – Imam Budi Hartono anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan Pradi inkumben wakil walikota – Afifah Alia PDIP, nampaknya tim sukses masing masing tim calon wali kota sudah megerilya ke kantong kantong suara pemuki man di wilayah kelurahan.Kukusan kecamatan Beji kota Depok.

Kelurahan Kukusan sebagai basis pendukung Walikota Depok Idris dan Nur Mahmudi yang menjadi walikota Depok 2 periode dulu, kini mulai didekati oleh tim sukses pasangan Pradi – Afifah Alia.

Mantan ketua Rt dan ketua Rw selama 2 periode H Deden Supar man, sebagai tokoh masyarakat di kelurahan kukusan mengungkap kan, Ia agak konfius karena Calon walikota H Pradi putera kukusan mau tidak mau kita harus netral, katanya kepada Pewarta, seusai acara pemilihan ketua RW 02 Sabtu (22/8).

Kota Depok dengan jumlah RT 5223 dan RW 908 serta 63 LPM berada di 63 wilayah kelurahan terdiri atas 11 kecamatan.

Kota Depok saat ini dihuni oleh penduduk sebanyak 1809.120 jiwa (17), bertebar di 11 kecamatan. Lembaga legislatif yang diduduki 50 anggota dewan perwakilan rakyat hasil Pemilihan Legislatif tahun 2019, tercatat 9 Parpol didominasi PKS 12 kursi.

Kemudian Partai Gerindra dan PDIP masing masing 10 kursi. Menyusul Partai Golkar 5 kursi, PAN 4 kursi, Demokrat 3 kursi, PKB 3 kursi, PPP 2 kursi dan PSI satu kursi.

” Untuk pemilihan pasangan walikota dan wakil walikota Depok sesuai jadwal tanggal 9 Desember 2020, ” tutur Icang menutup.

Leave a Comment