Aktual Kesra

Akibat Pandemi Ekonomi Anjlok Diperkirakan 13 Juta Orang Pengangguran

JAKARTA, PEWARTASATU.COM – Indonesia diprediksi pertumbuhan ekonomi di tahun ini bakal berada di kisaran -1,7 persen hingga 0,6 persen. Kondisi tersebut disinyalir bakal berdampak luas.

Angka pekerja yang dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) semakin bertambah selama psndemi virus Corona (COVID-19). Ini akan berdampak mengakibatkan tingginya jumlah pengangguran di Indonesia.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan, terkontraksinya ekonomi Indonesia pada tahun ini akan berdampak kepada angka kemiskinan. Di samping itu, pengangguran juga bakal diperkirakan naik.

“Berdasarkan Kementerian Keuangan, perekonomian Indonesia pada akhir tahun 2020 ini akan mengalami kontraksi antara minus 0,6 persen sampai minus 1,7 persenTentunya hal ini akan berdampak terhadap banyak hal, terutama pada peningkatan kemiskinan, dan peningkatan pengangguran,” tuturnya.

“Jumlah pengangguran sekarang sudah 7 juta dan diperkirakan akan bertambah 5-6 juta akibat dari Covid-19, total mencapai 13 juta,” ujarnya dalam acara bertajuk ‘Outlook 2021: The Year Opprtunity di Jakarta.

Hal yang sama dikatakan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani. Menurutnya tingkat pengangguran di Indonesia saat ini sangat tinggi, ditambah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada sangat rendah.

“Industri padat karya umumnya berbasis teknologi rendah yang masih sangat diperlukan Indonesia, mengingat SDM yang ada (57,5 persen lulusan SD dan SMP 30 persen, dan lulusan SMA/SMK, hanya 12,4 persen lulusan Diploma dan Sarjana), dan tingginya tingkat pengangguran terbuka, 7 juta orang”.

Rosan Roeslani menambahkan, tidak hanya itu saja, minusnya pertumbuhan ekonomi juga berdampak pada perdagangan. Apalagi, 10 mitra dagang Indonesia mengalami kontraksi yang begitu besar akibat pandemi ini.

“Dan kita lihat juga dari angka perdagangan kita dari 10 trading partner kita mengalami kontraksi walau China dan US relatif tidak besar tetapi tetap kontraksi,” ucapnya.(Maulina)

Leave a Comment