Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
JAKARTA, Pewartasatu.com — Ratusan kader Partai Demokrat (PD) DKI Jakarta bakal hengkang dari partai berlambang bintang mercy menyusul adanya dugaan pemalsuan laporan hasil Musda DPD PD DKI Jakarta yang dilaporkan kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Ancaman mundur tersebut akibat rasa kecewa yang mendalam terhadap proses Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat DKI Jakarta yang besar dugaan sarat dengan kepentingan dan menanggalkan etika demokrasi yang selama ini disandang oleh PD.
Kepala Bakomstra DPD Partai Demokrat DKI, Sanusi dan Anggota BPOKK DPD PD DKI, Ita, kepada sebuah media online di Jakarta mengatakan atas semua dugaan kecurangan dan perbuatan tidak terpuji yang terjadi pada Musda PD DKI Jakarta, meminta pihak terkait di DPP untuk memperbaikinya demi menjaga nama baik partai dan marwah Ketua Umum AHY.
Mereka juga meminta Dewan Kehormatan Partai untuk segera mengambil langkah konkret untuk meluruskan keputusan yang diambil berdasarkan data tidak benar. Data palsu yang diterima DPP PD.
Menanggapi hal itu, Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS ketika dihubungi pewartasatu.com mengatakan Kekecewaan kader Partai Demokrat DKI Jakarta itu semakin menambah daftar panjang kekecewaan atas Musda Partai Demokrat dibawah kepemimpinan AHY.
Hal ini kian membuktikan bahwa demokrasi ala AHY tidak memberikan rasa keadilan bagi semua pihak sekaligus menunjukkan ketidakmampuan AHY sebagai pemimpin dalam menjalankan roda demokrasi di Partai Demokrat.
“Saya perkirakan akan menyusul daerah-daerah lain yang kecewa atas proses musyawarah daerah dan juga musyawarah cabang sehingga mengakibatkan mundurnya kader-kader partai demokrat di daerah.”
Bagaimana mau bermimpi menang pada pemilu dan AHY sebagai Presiden sedangkan kader-kader Partai Demokrat banyak yang dikecewakan dan mundur. Untuk itu, lanjut Fernando, sebaiknya AHY mengundurkan diri dari posisi Ketum Partai Demokrat demi kebaikan partai demokrat ke depan karena kalau AHY tetap bertahan, kemungkinan Partai Demokrat akan sulit lolos parlementary threshold pada pemilu 2024 yang akan datang.
Bakomstra PD DKI menduga ada dukungan ganda yang tidak dilihat oleh ketum AHY, padahal sudah tertuang dalam peraturan organisasi Partai Demokrat. Hal ini besar dugaan dilakukan oleh oknum di BPOKK DPP PD yang tidak netral dalam proses Musda PD DKI Jakarta.
“Saya dan ratusan kawan kawan akan mengundurkan diri dari partai Demokrat, karena saya berpikir ketua terpilih yang sekarang diduga tidak melalui proses yang jujur dan transparan,” kata Sanusi. (jimas)