JAKARTA, Pewartasatu.com — The Lady of Heaven adalah film yang mengangkat kisah anak dari Nabi Muhammad SAW, Fatimah. film ini sangat menuai kontroversi disejumlah negara. Berbagai protes dan juga kecaman kerap terjadi di negara-negara Islam tentang film tersebut karena tidak sesuai dengan sejarah.
Film yang digarap oleh Eli King yang sekaligus adalah aktor Australia keturunan Mesir dan penulis naskah adalah Sheikh Yasser Al-Habib beliau adalah ulama Syiah asal Kuwait yang di produksi oleh Enlightened Kingdom ini sangat menuai kontra di berbagai negara-negara Islam.
Film The Lady of Heaven mengisahkan tentang perjalanan yang sangat menyayat hati Fatimah, Dalam sinopsis film ini mengangkat tentang Fatimah yang menjadi korban pertama terorisme.
“Dipisahkan 1400 tahun, seorang anak Irak, di tengah-tengah negara yang dilanda perang, belajar pentingnya dan kekuatan kesabaran,” bunyi sinopsis tersebut.
“Setelah kehilangan ibunya, anak itu menemukan dirinya di rumah baru, di mana seorang nenek yang penuh kasih berbagi dengan dirinya kisah tentang Fatimah dan bagaimana penderitaannya sebagai korban pertama terorisme berputar di luar kendali ke abad ke-21,” lanjutnya.
Film ini tayang di inggris pada Jumat (3/6) langsung mendapat kecaman oleh masyarakat muslim yang tinggal di Inggris yang langsung melakukan protes dengan damai, dan akhirnya di negara Inggris akhirnya membatalkan semua pemutaran film The Lady of Heaven.
Beberapa negara Islam lainnya juga ikut memboikot film tersebut, seperti Pakistan yang melarang film tersebut pada januari 2021 karena dinilai tidak Sopan, Pihak telekomunikasi Pakisan juga manghapus trailer dan promosi film tersebut di platform media sosial.
Di Mesir masyarakat dari berbagai kalangan mendesak agar pemutaran film harus segera dihentikan. mereka juga menuntut Inggris agar menghentikan soal distribusi film ini ke seluruh dunia,
Lebanon justru mengutuk soal produksi film tersebut, Jabal Amel Dewan Cendekiawan mengatakan bahwa materi yang ada dalam film The Lady of Heaven mendorong kebencian dan perselisihan.
Bahkan di beberapa tahun sebelumnya, para ulana Iran telaah memasukan film tersebut kedalam daftar hitam meskipun film tersebut masih dalam tahap pra-prosuksi.
Dewan Ulama Tertinggi Maroko mengatakan bahwa film The Lady of Heaven adalah Tindakan yang sangat keji dan tidak bisa diterima oleh umat Islam yaitu perwujudan Nabi Muhammad SAW. (**)