JAKARTA, Pewartasatu.com – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama mitra _non-governmental organization_ (NGO) menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (NKB) dengan Konservasi Indonesia dan Komunike Bersama dengan tujuh NGO di Indonesia pada Kamis (14-07-2022).
Penandatanganan NKB tentang penguatan pengelolaan sumber daya maritim dan aksi perubahan iklim untuk ekonomi biru dilakukan oleh Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Jodi Mahardi dengan Ketua Pengurus Konservasi Indonesia, Meizani Irmadhiany.
Pada kesempatan yang sama, diadakan juga penandatanganan Komunike Bersama tentang Pengelolaan Sumber Daya Maritim Berkelanjutan yang dilakukan bersama 7 (tujuh) NGO terkait, yaitu Konservasi Indonesia, Yayasan Konservasi Alam Nusantara, _World Resource Institute_ Indonesia, KEHATI, _Environmental Defense Fund_ , _Destructive Fishing Watch_ , dan RARE.
“Penandatanganan NKB dengan Konservasi Indonesia dan Komunike Bersama tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah bersinergi dengan semua _stakeholders_ dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya maritim yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Deputi Jodi.
Menurt Jodi, kemitraan ini nantinya diharapkan dapat mendukung tercapainya target prioritas pemerintah dan target pembangunan nasional.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah berkenan membantu dan ikut berkolaborasi dengan kami. Banyak hal kompleks yang membutuhkan penanganan lintas sektoral. _Knowledge_ dan _resources_ bisa kita sinergikan untuk tujuan bersama yaitu pelestarian dan pemanfataan sumber daya maritim yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Kita bersama harus _race to the top_ dan dengan bijak mengelola sumber daya maritim,” papar Jodi.
Lebih jauh ia mengungkapkan, empat komitmen yang dituangkan dalam Komunike Bersama tersebut yaitu pertama, investasi ekonomi biru ( _blue economy investment_ ), kedua, upaya pemenuhan pangan yang bersumber dari laut ( _blue food_ ), ketiga, pendanaan berkelanjutan ( _sustainable financing_ ), dan terakhir, tata kelola kemaritiman terpadu ( _integrated maritime governance_ ).
Adapun beberapa lingkup kerja sama dalam NKB antara Kemenko Marves dan Konservasi Indonesia meliputi kerja sama dalam menjaga kestabilan iklim melalui pelestarian alam, pelestarian sumber daya perikanan dan kelautan (termasuk dukungan dalam perluasan kawasan konservasi perairan dan peningkatan efektivitas pengelolaannya), pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan, dan pengembangan ekonomi biru serta skema pendanaannya.
Sementara Ketua Pengurus Konservasi Indonesia, Meizani Irmadhiany mengucapkan terimakasih atas kepercayaan Kemenko Marves kepada Konservasi Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah.
“Kami mendukung upaya pemerintah dalam pelestarian dan perlindungan laut yang menjadi kunci penting bagi pembangunan ekonomi biru,” ujarnya.
Ia juga berharap agar konsep seperti _Blue Halo S_ yang disampaikan oleh Bapak Menko Kemaritiman dan Investasi dalam _plenary session_ pada _United Nations Ocean Conference_ (UNOC) di Lisbon akhir Juni lalu dapat dimulai di Indonesia.
“Dan ini akan menjadi model dunia untuk membangun keberlanjutan dan mobilisasi pendanaan terpadu dalam rangka mengintegrasikan pengelolaan sumber daya maritim dan kawasan konservasi ke depan,” tukasnya.
Herlina Hartanto selaku Ketua Pengurus Yayasan Konservasi Alam Nusantara, Arif Wijaya selaku _Program Director_ dari _World Resource Institute_ Indonesia, Rony Megawanto selaku Direktur Program dari KEHATI, M. Khazali Harahap selaku _Senior Manager_ dari _Environmental Defense Fund_ , perwakilan dari _Destructive Fishing Watch_ , dan Taufiq Alimi selaku Wakil Presiden dari RARE juga turut menyatakan dukungannya dan berharap agar dapat terus dilibatkan dalam berbagai pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah terkait isu-isu lingkungan secara umum, khususnya kelautan.
“Kami harap, kami bisa memberikan berbagai masukan bagi berbagai kebijakan yang ada, terutama yang sesuai dengan fokus utama kami, yaitu kehutanan dan kelautan,” kata Herlina Hartanto.
Hadir dalam penandatanganan NKB dan Komunike Bersama ini dari pihak Kemenko Marves, yaitu Plt Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim dan Jajaran Asisten Deputi lingkup Deputi Sumber Daya Maritim, Kepala Biro Komunikasi dan Kepala Biro Perencanaan.(**)