Potret Coldplay. (Foto: @coldplay/ Instagram)
JAKARTA, Pewartasatu.com – Coldplay dikenal sebagai grup musik rock yang dibentuk di London, Britania Raya, pada tahun 1996.
Grup musik ini terdiri dari Chris Martin sebagai vokalis utama, Jonny Buckland sebagai gitaris utama, Guy Berryman sebagai bassis, dan Will Champion sebagai drummer.
Namun ada kabar kurang menyenangkan dari grup musik tersebut. Coldplay hampir batal menggelar tur “Music Of The Spheres” akibat kekurangan dana.
“Kami tertekan secara finansial, padahal sebelumnya belum pernah. Kami belum pernah mengalami krisis finansial besar,” ujar Chris Martin, vokalis Coldplay kepada ColdplayXtra, pada Selasa (6/9/2022).
Hal itu belum pernah dialami band asal Inggris itu sebelumnya.
“Ini pertama kalinya kami sampai pada titik di mana kami hampir tidak bisa melakukan tur karena masalah uang,” lanjutnya.
Usut punya usut, Album kesembilan dari Coldplay yang bertajuk “Music Of The Spheres” mencoba memberikan konser yang ramah lingkungan.
Salah satu yang dijalankan adalah dengan mengurangi emisi langsung sebesar 50 persen, lebih besar daripada tur sebelumnya pada 2016 dan 2017.
Artinya, semua peralatan listrik dalam konser Coldplay menggunakan 100 persen energi baru dan terbarukan (EBT) di setiap venue.
Namun, perkembangan tersebut membuat dompet Coldplay semakin tipis karena biaya operasional energi terbarukan lebih mahal daripada energi konvensional.
Beruntung bagi Coldplay karena menerima bantuan dari sekitarnya. Pihak-pihak tersebut mendanai dan membantu Coldplay agar tetap bisa menjalankan tur dunia.
“Kami mendapat bantuan, mereka menyelamatkan kami, dan kami melakukan beberapa perubahan,” kata Chris Martin, seperti dikutip Pewartasatu.com dari CBN Indonesia, pada Kamis (8/9/2022). (***)