JAKARTA, Pewartasatu.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan siap terus mendukung pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama dari sektor industri dan perdagangan.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (03/12/2022).
“Kadin memiliki peran sentral dalam perekonomian Indonesia. Karena itu, kami akan menjadi mitra strategis pemerintah dan promotor dalam kemajuan industri dan perdagangan, baik skala regional, nasional, maupun global,” kata Arsjad.
Menurut dia, sebagai rumah bagi seluruh industri skala besar maupun kecil dan sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, Kadin Indonesia bakal merumuskan peta jalan industri yang mengatur landasan, arah, serta strategi dari setiap sektor industri dan perdagangan dalam mewujudkan ekosistem besar ekonomi Indonesia tersebut.
“Secara khusus, peta jalan tersebut akan menyasar empat klaster utama Indonesia Emas, antara lain hilirisasi, transformasi digital, pengentasan kemiskinan dan kesehatan, serta ekonomi hijau,” ujarnya.
Lebih jauh ia mengatakan, roadmap ini dibuat agar segala upaya, program, dan inisiatif apapun dapat terintegrasi dan terkoordinasi, serta terarah pada target pembangunan 2045.
“Bersama-sama seluruh pelaku usaha, baik skala UMKM maupun pengusaha besar, KADIN akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terbesar keempat pada 2045,” ujar Arsjad.
Masih menurut Arsjad, peta jalan industri tersebut akan melibatkan seluruh komponen bangsa, baik Kadin daerah, asosiasi, akademisi, hingga Non Government Organization (NGO) untuk menghasilkan strategi yang inklusif dan kolaboratif.
“Hal itu dilakukan demi memastikan pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh pelaku usaha di setiap daerah tidak akan menyisakan satu pun yang tertinggal, sehingga pertumbuhan ekonomi, pembangunan 2045, dan kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua pihak,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam Seremoni pembukaan Rapimnas 2022 Kadin Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ekonomi Indonesia saat ini dan tahun depan adalah titik terang dari kesuraman yang terjadi secara global.
Dengan melihat pencapaian Indonesia pada kuartal ketiga, yang terefleksi dari pertumbuhan ekonomi mencapai 5,72 persen dan surplus neraca perdagangan yang berturut-turut selama 30 bulan mencapai Rp 714 triliun, Indonesia pantas optimistis pada pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Optimisme tersebut bakal semakin kencang dirasakan karena pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan digerakkan oleh ekosistem ekonomi besar dengan mengandalkan empat keunggulan komparatif yang tidak semua dimiliki oleh negara-negara lain.
Kekayaan sumber daya mineral, antara lain nikel, bauksit, timah, tembaga bakal akan diintegrasikan melalui kebijakan hilirisasi dan pemanfaatan energi bersih dalam rangka menghadirkan ekosistem ekonomi besar tersebut demi memberikan nilai tambah bagi Indonesia.
Dengan modal bonus demografi yang bakal menyentuh empat besar dunia di angka 274 juta jiwa, jumlah angkatan kerja produktif sekitar 201 juta, serta komitmen pada transisi energi bersih dan ekonomi berkelanjutan, Indonesia bakal menyongsong peradaban baru dari lokomotif yang digerakkan oleh kekuatan pasar dalam negeri dan ekosistem industri skala global di Tanah Air.(**)