Direktur Jenderal Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang. (foto: Humas).
JAKARTA, Pewartasatu.com -Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker dan K3) menggelar ASEAN-OSHNET Workshop and Launching of The Research Report on Economic Justification of Occupational Safety and Health (OSH) Programs in The Construction Sector, di Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Direktur Jenderal Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang mengatakan, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemnaker siap berkolaborasi untuk terus mengembangkan K3, khususnya di Indonesia dan juga negara-negara anggota ASEAN.
“ASEAN-OSHNET memiliki komitmen kuat meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja,” kata Dirjen Haiyani.
Dirjen Haiyani mengungkapkan, pandemi COVID-19 berdampak besar pada hampir semua aspek, tidak hanya pada krisis kesehatan tetapi juga sosial dan ekonomi. Sektor konstruksi tanpa terkecuali juga terkena imbasnya, dan memperburuk perekonomian global termasuk kawasan ASEAN. Saat ini, selain memperhatikan pemulihan ekonomi, kepedulian terhadap penerapan K3 di sektor konstruksi juga perlu diperkuat.
Untuk menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat, lanjut Haiyani, tidak hanya dilihat sebagai beban ekonomi bagi perusahaan, namun sebagian besar program K3 sebenarnya menguntungkan secara ekonomi.
“Semoga ini dapat memotivasi manajemen perusahaan konstruksi untuk mengevaluasi secara cermat program K3 mereka agar menjadi dasar dalam membuat kebijakan nasional atau daerah tentang penerapan K3 di sektor konstruksi,” ucapnya.(**)
Biro Humas Kemnaker