Presiden Jokowi menghadiri Syukuran 1 Abad NU dan 25 Tahun PKB, di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (23/07)/Foto: Setkab
KARANGANYAR. Pewartasatu.com — Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi melanjutkan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Senin (24/07).
Presiden dan Ibu Iriana lepas landas dari Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 08.05 WIB.
Keberangkatan Presiden dan Ibu Iriana menuju Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, dilepas oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beserta istri, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono beserta istri, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Danlanud Adi Soemarmo, Marsma TNI Agus Setiawan beserta istri, dan Danrem 074/Warastratama, Kolonel Inf Ali Akhwan beserta istri.
Setibanya di Malang, Presiden dan Ibu Iriana menuju Pasar Bululawang, Kabupaten Malang untuk menyapa sekaligus memberikan bantuan sosial kepada para pedagang di Pasar Bululawang.
Setelah itu, Presiden dijadwalkan meninjau produksi alat utama sistem senjata (alutsista) di PT. Pindad (Persero).
Dari Kabupaten Malang, Presiden dan Ibu Iriana akan menuju Lapangan Korem 083, Kota Malang guna meninjau pasar rakyat.
Sebelumnya, saat kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Presiden meninjau langsung rekonstruksi Jalan Raya Surakarta-Gemolong-Purwodadi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Minggu (23/07).
Dalam keterangannya selepas peninjauan, Presiden Jokowi menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mempercepat perbaikan infrastruktur jalan di seluruh tanah air.
Usai dari Kabupaten Sragen, Presiden menghadiri Syukuran 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) dan 25 Tahun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Presiden minta semua pihak terus menjaga semangat toleransi, Bhinneka Tunggal Ika, dan persatuan bangsa dalam menyongsong gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Presiden menginginkan agar pesta demokrasi tersebut disiapkan dan dijaga agar hasil dan prosesnya berjalan dengan baik.
“Kita harus mempersiapkan dan menjaga pemilu tahun depan agar hasilnya baik dan prosesnya juga baik,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Menurut Presiden, sebagai sebuah pesta demokrasi, sudah seharusnya rakyat bergembira dengan adanya pemilu. Selain itu, rakyat juga harus terbebas dari ketakutan-ketakutan dan tidak boleh ada pertengkaran-pertengkaran.
“Mestinya seperti itu, rakyat harus bersenang, rakyat harus bergembira. Namanya pesta demokrasi,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Kepala Negara berharap tidak ada lagi ujaran kebencian, berita bohong, dan fitnah dalam gelaran pemilu, terutama di platform media sosial (medsos). Menurutnya, hal-hal tersebut kerap terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya.**