Keindahan alam di Raja Ampat ( Foto : Humas)
JAKARTA, Pewadrasatu.com – Freediving atau menyelam bebas termasuk dalam kategori ekstrem water sport. Lantaran memiliki risiko yang cukup tinggi bagi freediver (orang yang melakukan freediving). Meski begitu, olahraga air ini tetap digemari para pemacu adrenalin, dan potensial dikembangkan di Indonesia. Mengingat, Indonesia selalu menjadi pilihan utama para wisatawan untuk menikmati keindahan bawah laut.
Bagi Sobat Parekraf yang masih awam, freediving atau freedive merupakan olahraga air mirip menyelam, namun tanpa bantuan alat pernapasan. Saat menyelam ke bawah laut, freediver hanya menggunakan fin (kaki katak), snorkel, dan wetsuit.
Freediving tak sekadar kuat menahan napas di dalam air. Karena tergolong ekstrem water sport, freedive tidak boleh dilakukan asal-asalan. Seorang freediver harus memiliki lisensi resmi yang dikeluarkan lembaga terkait, salah satu Freediving Society.
Lisensinya sendiri dibagi menjadi 4 Level. Level 1 dan 2 untuk freediver pemula, sedangkan Level 3 dan 4 khusus untuk lisensi kepelatihan atau instruktur. Untuk lulus di Level Satu, Sobat Parekraf harus memenuhi beberapa syarat, yakni menahan napas selama 2 menit, berenang sejauh 40 meter, dan menyelam hingga kedalaman 14-20 meter.
Wakat
Wakatobi (Foto: Humas)
Durasi dan jarak tersebut terus meningkat seiring naiknya level freediving kita. Contoh, pada Level 4 atau master, Sobat Parekraf harus mengetahui ilmu pertolongan, mengajar, dan menyelam hingga kedalaman 40 meter. Dengan lisensi master ini kita bisa menjadi instruktur freediving.
O, iya, tak kalah penting, saat melakukan freediving tidak boleh sendirian, ya! Sangat disarankan untuk bersama pendamping berpengalaman; setingkat lisensi Level 3 dan 4. Tujuannya untuk meminimalkan risiko jika terjadi hal-hal tidak diinginkan saat di bawah air.
Spot Freediving Terbaik di Indonesia
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Indonesia sudah dikenal dunia sebagai negara dengan keindahan bawah laut yang memukau. Tak heran kalau ada banyak spot selam dan freediving di Indonesia yang menarik untuk dijelajahi. Berikut spot freediving terbaik di Indonesia:
1. Raja Ampat
Salah satu spot freediving terbaik di Indonesia berada di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Bawah laut Raja Ampat tak perlu diragukan lagi, pernah dinobatkan sebagai Spot Selam Terbaik di Dunia versi CNN (2015), Raja Ampat menyimpan 75% spesies koral dunia, 1.318 spesies ikan, 699 moluska, dan 577 jenis terumbu karang. Cocok banget jadi spot freediving, kan?
2. Laut Banda
Tidak jauh berbeda dengan Raja Ampat, Laut Banda memiliki keindahan dan keanekaragaman bawah laut yang memukau. Berada di Maluku Tengah, Taman Laut Banda memiliki 310 jenis terumbu karang dan 871 jenis ikan. Tak heran jika taman laut ini sering disebut surga bawah laut.
3. Wakatobi
Dikenal dunia setelah Ekspedisi Wallacea (1995), Wakatobi disebut sebagai kawasan kaya akan spesies koral. Total, dari 850 spesies koral dunia, sekitar 750 di antaranya bisa Sobat Parekraf temukan di perairan Wakatobi. Bahkan, kalau beruntung, kita bisa menemukan lumba-lumba dan penyu saat freediving di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
4. Taman Laut Bunaken
Spot freediving terbaik di Indonesia berikutnya berada di Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara. Disebut sebagai surga bawah laut, taman laut ini menyimpan 90 spesies ikan dan 390 terumbu karang. Bahkan, Taman Laut Bunaken ini juga memiliki hamparan hutan bakau yang luas.
5. Pulau Weh
Tak hanya di bagian tengah atau timur, Sobat Parekraf bisa melakukan freediving di ujung barat Indonesia, yakni Pulau Weh, Sabang. Perairan di pulau ini menjadi rumah bagi terumbu karang dan berbagai spesies ikan, seperti pari dan lumba-lumba. Bahkan, Sabang juga dijuluki surga freedive dunia. Pasalnya, rutin diadakan Sabang Freedive Competition setiap tahunnya.
Bagaimana, Sobat Parekraf tertarik untuk menjajal freedive di spot-spot terbaik tersebut?(**)