Aswan Bayan.(Foto:Ist)
Oleh : Aswan Bayan, Pemred PewartaSatu.com
ALKISAH, pada suatu hari seorang pendakwah agama diundang kesebuah negri yang kaya raya. Pemimpin negri itu sangat peduli terhadap agama. Rakyatnya taat beragama.
Karena pendakwah cerdas dan menarik dalam berdakwah dia mendapat hadiah dari pemimpin negri itu cukup lumayan sekitar satu milyar.
Selesai semua kegiatan dakwah dia pun pulang menumpang kapal laut dan membawa uang cash satu milyar.
Ditengah lautan tiba-tiba datang badai yang membuat semua penumpang terguncang.
Sang pendakwah berdoa : ya Tuhan jika aku selamat maka uang satu milyar ini akan aku bagikan kepada orang yang membutuhkan di kampungku.
Kapal terus berlayar dan tampak badai pun agak mereda lalu sang pendakwah kembali berdoa dalam, terima kasih Tuhan badai sudah reda. Aku tidak jadi bagikan semua uangku. Aku akan bagikan hanya separuh saja kepada mereka.
Kapal terus bergerak menuju pelabuhan, mulai terlihat kampung halamannya dan kapal pun tiba dengan selamat di pelabuhan.
Sang pendakwah lalu berdoa lagi. Terima kasih Tuhan. Engkau telah selamatkan aku dan semua penumpang dalam kapal ini. Aku tidak jadi memberikan uangku ini kepada orang yang membutuhkan, karena aku masih butuh uang ini untuk membangun rumahku.
Sebulan kemudian rumah sang pendakwah mulai terlihat berdiri dan betapa senangnya dia sehingga berbangga-bangga bahwa ini hasil usahaku sendiri, tapi apa yang terjadi rumah itu kemudian terbakar dan rata dengan tanah. Sang pendakwah menangis sambil berkata, Tuhan, engkau tidak adil, engkau jahat kepadaku sambil bertanya-tanya mengapa hal ini terjadi pada diriku, lalu datang bisikan di telinganya “karena kau telah membohongi Tuhanmu”
Pelajaran penting dari kisah tersebut adalah :
1. Sang pendakwah sombong seolah-olah hanya dia yang berdoa padahal banyak penumpang dalam kapal ikut berdoa sehingga mereka selamat dari badai.
2. Sang pendakwah terlalu cepat mengambil keputusan dalam mengubah pernyataannya yang endingnya menimbulkan konsekwensi untuk dirinya.
3. Sang pendakwah menyalahkan Tuhan-nya padahal perbuatanya yang membohongi Tuhannya lah yang berakibat fatal pada dirinya sendiri.
Kita sebagai orang yang beragama jangan sombong dan takabur atas kemampuan sendiri padahal hidup ini tidak bisa sendiri tapi ada orang lain.
Jangan dengarkan bisikan syaitan yang terkutuk dalam mengambil keputusan yang menjadikan hidupmu menjadi blunder. Pikirkan dulu baru bertindak jangan bertindak dulu baru berpikir yang ada adalah penyesalan.
Kalau Tuhan saja dibohongi bagaimana dengan sesama manusia pasti akan jauh lebih dahsyat.
Semoga bermanfaat untuk diri saya, anda dan kita semua.(***)