AHY Makin Cemas, Akhirnya Ngawur Dalam Menjalankan Mesin Partai Demokrat.

Fernando EMaS, Direktur Rumah Politik Indonesia. (Foto : Ist)

JAKARTA, Pewartasatu.com — Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS mengatakan AHY perlu banyak belajar lagi dalam melihat dan menyikapi sesuatu persoalan sehingga bisa menghasilkan sikap dan komentar yang tepat serta tidak menuduh pihak lain.
Misalnya dalam menyikapi KLB Partai Demokrat yang telah terjadi pada tahun lalu.

Pernyataan Fernando itu, disampaikan setelah melihat dan membaca pidato secara virtual saat melantik DPD Demokrat Provinsi Lampung 2021-2026.

“Saya melihat AHY masih saja salah kaprah dalam menyikapinya.

Kalau memang AHY dapat menjalankan kepemimpinannya dengan baik, saya yakin tidak ada kader yang kecewa dan melakukan perlawanan termasuk KLB.”

Kalau melihat dinamika di Partai Demokrat sejak kepemimpinan AHY sampai beberapa minggu belakangan ini, AHY tidak mampu melaksanakan kepemimpinan dengan baik dalam internal Partai Demokrat.

Sebaiknya AHY bukan malah menuding sekolompok orang menjadi ‘kambing hitam’ di balik ketidakmampuannya memimpin Partai Demokrat. Terlebih lagi belakangan ini semakin terbukti dengan banyaknya kader Partai Demokrat di daerah yang mengundurkan diri.

“Saya malah melihat ada potensi bertambahnya kekuatan KLB untuk melawan kepemimpinan AHY,” ujarnya sembari menambahkan
jika AHY merasa mampu menjadi pemimpin yang baik dan dapat melaksanakan proses demokrasi secara benar di internal Partai Demokrat, dia tidak akan khawatir dengan adanya perlawanan dari para kadernya.

Kekuatiran AHY akan semakin memperburuk kepemimpinannya bahkan juga semakin kalah pamor dengan kehadiran Jenderal Moeldoko yang memiliki pengalaman dan kematangan dalam memimpin, sehingga membuat AHY semakin cemas kehilangan posisi Ketum Partai Demokrat.

Apalagi tidak bisa dipungkiri, kehadiran Jend TNI (Purn) H Moeldoko memberikan dampak positif bagi Partai Demokrat.

Agus Harimurti Yudhoyono (Foto : Ist)

Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh beberapa media nasional, AHY dalam pidatonya yang disampaikan secara virtual meminta seluruh kader menunjukkan kesetiaan kepada kepemimpinannya yang sah, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Putra sulung Presiden Indonesia Ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono itu mengingatkan, jangan sampai pengalaman menyakitkan pada 2021 menghadapi ancaman serta rongrongan para pengkhianat terjadi lagi di tahun-tahun jelang Pemilu 2024.

“Jangan lagi ada ancaman terhadap kedaulatan, kehormatan dan eksistensi Partai Demokrat yang dilakukan sejumlah aktor yang ingin mengambil ahli partai kita dengan cara-cara yang ilegal dan inkonstitusional,” kata AHY dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka.

Peringatan ini disampaikan AHY sebagai sambutan secara virtual saat melantik Dewan Pengurus Daerah (DPD) Demokrat Provinsi Lampung 2021-2026. Untuk diketahui, tahun lalu, ada upaya pengambil alihan partai dari kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang oleh Moeldoko Cs. (jimas)

Hasyim Husein: