Aksi 411 Tuntut Presiden Jokowi Mundur

Spanduk minta Jokowi Mundur.//Foto: Tangkapan Layar FNN TV

JAKARTA. Pewartasatu.com – Beberapa organisasi masyarakat (ormas) Islam bergabung menyebut diri Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) menggelar aksi demonstrasi 411 di dekat Istana Negara, Jakarta Pusat.

Aksi yang tepatnya lebih terkonsentrasi di dekat Patung Kuda kawasan Monas ini, dimulai pasca shalat Jumat .

Kendati ada juga kelompok kecil massa terlihat di Jalan Merdeka Barat, tapi kebanyakan massa berdatangan dari arah Istiqlal menuju Patung Kuda sekitar pukul 13.30 WIB atau pasca shalat Jumat.

Terlihat ahli hukum tata negara Refly Harun mengikuti aksi bela rakyat kali ini di area Patung Kuda. Refly mengaku, kehadirannya dalam aksi tersebut karena inisiatif sendiri guna melihat jalannya demokrasi melalui demonstrasi.

Kepada CNN Indonesia, Refly menyayangkan sejak era Presiden Jokowi nyaris tak pernah lagi demo- demo di dekat/ seberang istana..

“Sayangnya memang sejak era Jokowi ini demo tidak lagi di depan istana. Tadi saya jalan dari Mahkamah Konstitusi ke sini, itu mereka [orang di Istana] tidak dengar suara mereka [peserta aksi],” kata Refly kepada CNN Indonesia.

Sementara titik aksi kali ini berjarak sekitar 1 kilometer dari Istana Kepresidenan yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara.

Massa berkumpul di sekitar area Patung Kuda. Kedatangan massa ini disambut pasukan polisi dari Polda Metro Jaya yang melantunkan shalawat.

Polisi mengimbau para peserta aksi untuk tertib selama mengikuti demonstrasi di area sekitar Monas.

Aparat kepolisian mengerahkan 3.790 personel untuk mengamankan Aksi Bela Rakyat Jilid 4 (Akbar 411), termasuk gerakan unjuk rasa di depan gedung Kementerian Tenaga Kerja di Jalan Gatot Subroto.

“Kami ucapkan kembali selamat datang di area penyampaian pendapat di muka umum, kami dari Polda Metro Jaya hadir di sini, untuk menjaga dan mengawal kegiatan penyampaian pendapat di muka umum,” kata petugas k melalui pengeras suara.

Info dari pihak kepolisian, aksi bela rakyat (Akbar) 411 ini sebelumnya sudah ada pemberitahuan ke Polda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan dalam surat pemberitahuan itu disebut aksi akan dihadiri ratusan peserta

“Kurang lebih 750 orang,” kata Zulpan, sambil menambahkan, aksi yang diikuti massa dari berbagai ormas ini mencantumkan tuntutan mereka, antaranya; Turunkan Harga BBM, Turunkan Harga-harga, Tegakkan Keadilan Hukum (tritura).

Para peserta aksi itu memang membawa tiga tuntutan sebagaimana dikatakan Zulpan, yakni turunkan harga BBM, turunkan harga-harga, dan tegakkan supremasi hukum.

Seperti biasanya aksi unjuk rasa, massa demo 411 Tahun 2022 ini juga diramaikan dengan berbagai spanduk. Menurut salah satu media online, ada juga spanduk bertuliskan seruan Jokowi mundur.

Demo yang terpantau memang masih terlihat tertib. Satu mobil komando yang menggunakan pengeras suara tak henti-henti berseru, agar massa taat komando. ”’Takbir, takbir.”

Dalam kerumunan massa itu juga terlihat dua menantu mantan pentolan FPI Rizieq Shihab, yakni Muhammad bin Husein Alatas dan Hanif Alatas.
Dikutip dari CNN Indonesia, Muhammad bin Husein Alatas mengatakan aksi ini digelar karena kegagalan Presiden Joko Widodo menjalankan pemerintahan. Dia menyebut Jokowi gagal membuat hidup rakyat lebih baik.**

 

 

Brilliansyah: