Aloysius Giyai : Penangan Kesehatan di Daerah Tertinggal Ditangani Secara Khusus

drg Aloysius Giyai, menjenguk  pasien di RSUD Jayapura pada HUT ke-78 RI.(Foto: Ist)

 

 

 

JAKARTA, Pewartasatu.com – Masalah kesehatan di Indonesia, khususnya Papua masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

Indonesia baru saja merayakan HUT ke-78 Republik Indonesia yang dilaksanakan pada, Kamis 17/8/2023. Dari momen HUT ke 78 RI ini, sejumlah harapan dikemukakan Direktur RSUD Jayapura, Aloysius Giyai.

“Harapan saya kepada negara Indonesia yang kita cinta ini agar di usianya yang sudah dewasa ini, ada sebuah perubahan baru dalam pemerataan kemajuan pembangunan disemua bidang, khusus bidang kesehatan,” kata Aloysius Giyai saat wawancara dengan media, Jumat (18/8/2023).

Menurutnya, masih ada gab antara harapan dan kenyataan pembangunan di Negara Indonesia saat ini. Terutama di kawasan Timur Indonesia, mulai dari NTT, Maluku, Papua, dan Papua Barat termasuk di tiga DOB Baru di Tanah Papua masih jauh sangat jauh tertinggal dari sisi pembangunannya.

Direktur RSUD Jayapura, drg Aloysius Giyai ketika membagikan bingkisan hadiah kepada orangtua yang baru saja melahirkan bertepatan dengan HUT Ke-78 RI di RSUD Jayapura.(Foto:Ist)

“Sebagai seorang birokrat putra bangsa Indonesia asal Papua, saya mau supaya penanganan kawasan daerah tertinggal, terisolasi, terluar dan termiskin di Indonesia ini ditangani secara khusus,” harap Giyai.

Lanjut Aloysius Giyai, di hari HUT RI tahun ini, ia mengusulkan kepada negara lebih khusus kepada Presiden Joko Widodo agar membentuk suatu Kementerian khusus kepada daerah-daerah yang masih tertinggal, terluar, termiskin dan terisolasi.

Kenapa harus ini dilakukan, pasalnya Aloysius Giyai melihat pembangunan dikawasan Timur Indonesia, mulai dari NTT, Maluku, Papua dan Papua Barat termasuk di tiga DOB Baru di Tanah Papua masih jauh tertinggal dari harapan.

“Ini penting sekali, kenapa demikian, karena hampir semua penjabat dari daerah ini menjadi pengemis berdasi di Jakarta, membawa proposal untuk mendapatkan dana besar dari APBN. Saya kira ini sebuah ketidakadilan di Negara Indonesia. Kalau bisa ini menjadi perhatian khusus Presiden Jokow,” pungkas Aloysius Giyai. (**)

Maulina Lestari: