JAKARTA, Pewartasatu.com– Dalam mengisi reses setelah penutupan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2019-2020, anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin memantau realisasi pelaksanaan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan pertengahan pekan ini.
Peninjauan tidak hanya dimaksudkan melihat dari dekat tapi juga untuk memastikan pembangunan bangunan, Infrastrutur bahan baku dan tata cara pengelolaan kompos hingga pengadaan sapi-sapinya.
Andi Akmal memastikan semua fasilitas UPPO memenuhi kelengkapan yakni rumah kompos, alat pengolah pupuk organik, ternak, kandang komunal, bak fermentasi dan kendaraan roda tiga.
Kegiatan UPPO antara lain menyediakan fasilitas terpadu pengolahan bahan organik (jerami, sisa tanaman, limbah ternak, sampah organik) menjadi kompos (pupuk organik). “Kita ingin menyuburkan tanah atau memperbaiki kondisi tanah agar sangat layak untuk bercocok tanam sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. UPPO ini salah satu solusi pemberdayaan yang terintegrasi,” kata Wakil Rakyat dari Dapil II Sulawesi Selatan ini.
Dengan begitu, Andi Akmal berharap agar para petani Bulukumba dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pupuk untuk lahan pertaniannya. Karena Pupuk ini diproduksi petani, diharapkan dapat menekan biaya yang akhirnya mampu meningkatkan pendapatan petani.
Dalam kesempatan itu, Andi Akmal juga memberi pesan kepada para petani untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah kotoran hewan yang dimiliki kelompok peternak sebagai bahan baku kompos (pupuk organik) dengan maksimal.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Pewartasatu.com, Jumat (16/10) pagi, Andi AkmalIa meminta kepada para petani di Bulukumba agar bekerjasama untuk membuka kesempatan usaha dan lapangan kerja melalui UPPO ini buat para pemuda penggerak desa.
Selain meningkatkan kesuburan tanah, UPPO ini diharapkan mampu pula meningkatkan populasi ternak sekaligus melestarikan sumber daya lahan pertanian dan lingkungan. “Saya masih berupaya UPPO ini terus dikembangkan Pemerintah di setiap kecamatan. Bila semua kecamatan sentra pertanian ini ada UPPO, setidaknya akan memberi peningkatan kontribusi petani untuk mewujudkan swasembada pangan nasional,” demikian Dr H Andi Akmal Pasluddin. (fandy)