Kolase Foto Dita Secret Number saat menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana. (Foto: Detikcom, Indozone, YouTube/ Sekretariat Presiden, @secretnumber.official/ Instagram)
JAKARTA, Pewartasatu.com – Bagi penggemar K-pop, nama Dita Karang dikenal sebagai bagian dari anggota girl band Korea Selatan, Secret Number. Tak disangka, perempuan kelahiran 25 Desember 1996 tersebut adalah asli orang Indonesia pertama yang berhasil menjadi idol K-Pop.
Pemilik nama asli Anak Agung Puspa Ayu Aditya Karang ini, menempati posisi main dancer dan lead vocal pada Secret Number. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan menari dan vokal Dita Karang begitu mumpuni.
Kini, kabarnya, Dita Karang “Secret Number” menjadi trending topic di media sosial. Ia ramai dibicarakan setelah mendapat kesempatan menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana di Seoul Korea Selatan.
Kabar ini diunggah pada Kamis (28/7/2022) melansir dari postingan kanal Sekretariat Presiden.
Sebagai informasi, kedatangan Presiden Jokowi dan rombongan ke Korea Selatan ini untuk menyaksikan kerja sama kedua negara, Indonesia dan Korea Selatan. Dita Karang “Secret Number” pun langsung memberikan buket bunga ke Ibu Iriana Jokowi sembari mengucapkan kalimat salam.
Ia juga terlihat sedikit membungkuk dan mengatupkan kedua tangannya usai menyambut presiden Jokowi.
“Sugeng rawuh. Selamat datang di Seoul, Korea Selatan,” ucap Dita Karang “Secret Number” menyampaikan salam dalam bahasa Jawa dan Indonesia.
Presiden Joko Widodo pun langsung menjawab balik.
“Nggih, terima kasih, terima kasih,” jawab Jokowi sambil tertawa, seperti dikutip Pewartasatu.com dari Grid.id pada Jumat (29/7/2022).
Hal tersebut membuat netizen langsung membanjiri kolom komentar. Mereka merasa terkesan dengan interaksi singkat antara Dita Karang “Secret Number” dengan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana.
“Dita Karang menyambut kedatangan Presiden Indonesia Bapak Jokowi dan Ibu Iriana yang mengunjungi Korea. Bangga sama kamu,” kata salah satu warganet.
“Bangga banget ama Dita. Tetap attitude nomor 1 dan tidak melupakan bahasa jawa (Sugeng rawuh),” tambah yang lainnya (*).