Anies Baswedan “Serang” Jokowi, SBY Lebih Banyak Bangun Jalan, 20 Kali Lipat

Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan di acara Milad  21 PKS di Senayan, Sabtu.//Foto: CNN

JAKARTA. Pewartasatu.com — Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan membandingkan pembangunan jalan non tol atau jalan tak berbayar di era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bakal capres dari PKS,Nasdem dan Demokrat ini  tak menampik era Jokowi pembangunan infrastruktur jalan tol digencarkan.

“Mengutip dari Katadata, pemerintahan kali ini berhasil membangun jalan tol terpanjang dibandingkan periode-periode sebelumnya. Seluruh jalan tol berbayar yang ada di Indonesia dibangun di era pemerintahan sekarang, sepanjang 1.569 Km dari total 2.499 Km itu adalah jalan berbayar,” kata Anies dalam acara Milad ke-21 PKS, Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5).

Sementara itu, jalan tak berbayar yang dibutuhkan rakyat terbangun sepanjang 19 ribu Km di pemerintahan Jokowi. Padahal, insfratruktur jalan gratis tersebut lebih dibutuhkan rakyat.

Anie lal menyebut jalan tak berbayar yang digunakan oleh semua secara gratis, yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut-sudut desa ke perkotaan.

” Jalan yang membawa produk-produk pertanian, produk-produk perkebunan, perikanan dari sentra-sentral tempat mereka dihasilkan ke wilayah-wilayah pasar, baik jalan nasional, jalan provinsi ataupun jalan kabupaten, (hanya) terbangun 19 ribu kilometer di pemerintahan ini.” ucap Anies.

Anies kemudian menuturkan, jalan tak berbayar di era SBY lebih banyak dibangun. Totalnya 144 ribu kilometer.

“Perbedaan 7,5 kali lipat. Lalu, bila dibandingkan dengan jalan nasional di pemerintahan ini, membangun jalan nasional sepanjang 590 km, (sementara) di era 10 tahun sebelumnya, 11.800 Km, 20 kali lipat,” beber Anies.

Anies mengatakan Ia baru berbicara soal panjang jalan belum bicara mutu. Namun, Ia menekankan jalan non tol dan jalan tol sejatinya dua infrastruktur yang dibutuhkan.

“Kedua infrastruktur ini diperlukan bersama-sama. Tapi yang perlu kita perhatikan di sini bahwa keberpihakan, ketika bicara institusi ekonomi memberikan kesetaraan, kesempatan, kepada semuanya kita perlu memikirkan ke depan institusi yang inklusif, infrastruktur yang menunjang keseharian,” tegas Anies.**

Sumber: metrotv

Brilliansyah: