JAKARTA, Pewartasatu.com –– Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespons santai pernyataan Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni yang menyebut akan ada peran dari beberapa sosok atau elite di Republik ini dalam penentuan pasangan calon kepala daerah untuk Pilkada Jakarta 2024.
Sahroni bahkan mengistilahkan sosok-sosok tersebut merupakan para Dewa-Dewa yang mempunyai kemampuan dalam menentukan pemimpin daerah.
Anies menanggapi pernyataan itu dengan bercanda dan mengatakan dirinya hanya mengenal grup band Indonesia, Dewa 19.
Pemerhati politik Emha Hussein AlPhatani, Jumat (2/8/2024) mengomentari hal tersebut dan menyebutkan bahwa Bendum Nasdem Ahmad Sahroni tak pantas mengatakan hal itu karena menginjak-injak demokrasi yang dimiliki seutuhkan rakyat bukan pihak tertentu yang diisitilahkan sebagai dewa-dewa.
Emha Hussein mengatakan kandidat gubernur di provinsi manapun yang direkomendasi oleh Parpol adalah wujud dari kerja partai mengakomodir aspirasi anggotanya bukan aspirasi orang tertentu.
Jadi sepatutnya, ungkapan-ungkapan seperti itu tidak dikeluarkan sebab akan melukai hati anggota partai yang memiliki hak demokrasi.
Diberitakan sebelumnya, Sahroni menyebut sampai saat ini pembahasan soal siapa yang akan maju di Pilkada Jakarta masih dinamis dan fleksibel.
“Semua bisa terjadi, selama fleksibilitas dinamisnya politik di Jakarta itu ditentukan oleh para dewa-dewa yang ada di republik ini,” kata SahroniKamis pekan lalu.
Meski demikian, Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu tidak menjelaskan siapa sosok Dewa yang dimaksud.
Sahroni hanya menegaskan kalau pengusungan sosok yang akan maju di Pilkada Jakarta nantinya, atas persetujuan dari Dewa yang dimaksud.
“Dewa dewa lah, kalian orang tahu lah. Pokoknya saya sebutin dewa-dewa ini akan berfungsi untuk tentukan siapa yang akan dimajukan di Pilkada Jakarta,” kata dia.
“Nah the end, kapan akan terjadi keputusannya, siapa dengan siapanya, itu nanti pada waktunya nanti teman-teman akan tahu,” kata Sahroni.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menduga dewa-dewa yang dimaksud oleh Sahroni adalah adalah para elite partai yang saat ini sedang berkuasa.
Adi mengingatkan bahwa pencalonan kepala daerah hanya bisa dilakukan oleh elite partai, bukan orang lain.
Adi pun menilai, dewa-dewa yang dimaksud oleh Sahroni bukanlah elite partai dari para pendukung Anies Baswedan, melainkan para elite yang ada di lingkaran kekuasaan pemerintah.
Menurut Adi, elite-elite partai itu bertugas untuk melobi para pendukung Anies untuk membatalkan dukungannya ke Anies.
Ia mengingatkan, elite-elite partai punya kemampuan untu mengendalikan, mengorkestrasi, dan mengatur bagaimana konstelasi politik terkait pencalonan di Pilkada Jakarta.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai dewa-dewa yang dimaksud Sahroni adalah para kingmaker, yakni dari Presiden Joko Widodo, presiden terpilih Prabowo Subianto, dan para ketua umum partai politik.
Agung mengatakan, Jokowi, Prabowo dan para ketum parpol memiliki kuasa untuk menerbitkan rekomendasi, sehingga kandidat bisa memenuhi syarat threshold dan maju pilkada.
Sebagai informasi, sejauh ini DPP NasDem telah secara resmi memberikan dukungan kepada Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024. (**)