Pewartasatu.com, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo kembali menyerahkan bantuan sosial kepada korban banjir di Pondok Gede Permai, Jati Asih, Bekasi. Bantuan yang disalurkan melalui Gerakan Kebangsaan Bangun Solidaritas (GERAK BS) SOKSI berupa perahu karet, pelampung, bantal, seprei, air mineral, baju baru, dan perlengkapan kebersihan lainnya. Bantuan diterima langsung Camat Jati Asih, Maryana, disaksikan Ketua RW, 08, 09 dan 10 di Balai Warga RW 10.
“Berbagai bantuan yang diberikan tersebut menyesuaikan aspirasi dan kebutuhan warga. Memang jumlahnya tak banyak, namun setidaknya bisa membantu masyarakat tatkala nanti menghadapi musibah banjir kembali. Walaupun demikian, kita tentu berdoa dan berusaha agar jangan sampai musibah banjir datang kembali. Sehingga masyarakat tak menjadi susah dan menderita,” ujar Bamsoet di Jakarta, Minggu (2/2/20).
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menuturkan, GERAK BS SOKSI didirikannya sebagai sumbangsih sosial untuk membantu berbagai masyarakat yang membutuhkan. Baik yang menjadi korban musibah bencana alam, maupun masyarakat kurang mampu agar bisa dikembangkan kemampuannya untuk memperbaiki kesejahteraan.
“Dibantu berbagai kawan, GERAK BS merupakan gerakan sosial yang akan terus berupaya hadir menjadi kawan yang memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan. Sekaligus meningkatkan kesadaran dan kesetiakawanan sosial. Apalah artinya hidup ini tanpa berbagi kepada sesama,” tutur Bamsoet.
Camat Jatiasih, Maryana, menilai bantuan yang diberikan Bamsoet yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini sangat tepat dan bermanfaat. Walaupun banjir sudah surut, namun perhatian Bamsoet kepada masyarakat Pondok Gede Permai tetap besar.
“Perahu karet dan bantuan lainnya memang sangat dibutuhkan oleh warga yang berjumlah sekitar 34.000 orang. Sehingga meringankan beban para warga saat melakukan evakuasi di lokasi terdampak banjir. Kami juga berharap mendapat perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, mengingat pasca banjir penduduk masih kesulitan merapikan dan membangun kembali rumah yang rusak akibat ketinggian air hingga 6 meteran,” tutur Maryana.
Maryana menjelaskan bencana banjir yang terjadi beberapa waktu silam ini mirip tsunami. Karena secara lintasannya, daerah tersebut dilewati sungai Cikeas dan Cileungsi yang berakibat pada pelimpahan debit air yang melewati tanggul dan disertai tebalnya lumpur. “Tak heran jika warga juga kesulitan menyelamatkan harta bendanya,” tandas Maryana.
Mendengar penjelasan Maryana, Wakil Ketua Umum SOKSI ini memandang selain peran pemerintah pusat, perlu juga pemerintah daerah turun tangan. Sekaligus juga mengingatkan warga agar turut menjaga lingkungan sekitar.
“Pemerintah pusat dan daerah pasti sudah punya road map penanganan banjir. Biasanya roadmap sudah ada, tinggal eksekusinya yang sering mampet. Karena itu warga jangan lelah berteriak mengingatkan. Sekaligus menuntut para pejabat terkait bekerja maksimal,” pungkas Bamsoet. (*)