Banjir Belum Surut, BPBD Kabupaten Bungo Bersiaga di Lokasi

BPBD beserta tim gabungan masih bersiaga di lokasi dan masih melakukan penanganan darurat. (Foto: BNPB)

 

 

 

JAKARTA, Pewartasatu.com – Banjir rendam tujuh kecamatan di Kabupaten Bungo, Jambi sejak Sabtu (27/1). Kejadian ini berlangsung setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut hingga sebabkan meluapnya air Sungai Batang Tebo hingga ke permukiman warga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo Zainudi menyatakan, sampai saat ini BPBD beserta tim gabungan masih bersiaga di lokasi dan masih melakukan penanganan kedaruratan.

“Kami pantau setiap saat pemenuhan kebutuhan dari pangan dan air bersih dan penanganan penyakit,” kata Zainudi melalui sambungan virtual Rabu (31/1).

“Perahu kami ada lima, sementara desa tedampak sebanyak 88 desa. Meskipun dengan keterbatasan, tim tetap melakukan evakuasi dari titik satu ke titik lainnya. Berusaha semaksimal mungkin, memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan,” ungkapnya.

 

Dirinya mengungkap wilayah Kabupaten Bungo telah terjadi banjir besar beberapa kali sejak Desember 2023 kali

“Kabupaten Bungo terjadi tiga kali banjir besar, pertama 20 Desember 2023 sampai sekarang (27 Januari 2024). Kami menaikan status tanggap darurat perpanjangan sudah pun tiga kali, terakhir sampai 9 Februari 2024,” ujar Zainudi.

 

Kejadian ini berdampak pada puluhan ribu warga dan belasan ribu rumah warga terendam. Selain itu beberapa fasilitas umum rusak sehingga mengakibatkan aktivitas warga terganggu.

“Ada 14.364 rumah terdampak dengan jumlah jiwa 53.126 orang,” ucapnya.

“Dua jembatan beton hancur dan satu jembatan gantung putus, akan segera diperbaiki secepatnya karena menjadi urat nadi perekonomian masyarakat yang ada di sekitar jembatan tersebut.” lanjut Zainudi.

Warga yang terdampak banjir memilih untuk bertahan di rumah masing-masing.

“Masyarakat enggan untuk mengungsi di posko pengungsian, lebih memilih bertahan di rumah masing-masing dengan secara mandiri mendirikan tenda,” tuturnya.

Antisipasi Banjir Saat Pemilu

Prakiraan cuaca dari BMKG menyatakan ke depan adanya potensi hujan lebat yang akan sebabkan banjir di wilayah tersebut, termasuk saat pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) pada 14 Februari 2024. BPBD pun telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar Pemilu dapat berjalan dengan lancar.

“Kabupaten Bungo berpotensi hujan lebat disertai angin kencang, kami sudah memetakan seandainya terjadi banjir di tanggal 14 Februari, ada 6 desa yang tidak bisa menyelenggarakan pemilu, karena tempat keringpun kemungkinan tidak ada,” jelasnya.

“Kami melakukan koordinasi ke KPU, Bawaslu dan stake holder lainya, jika memang terjadi banjir, kami akan mengevakuasi warga dan pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu. Jika di desa terdampak tidak memungkinkan, TPS akan digeser ke desa lain dan disiapkan perahu untuk membawa masyarakat ke TPS yang dituju. Ada 34 TPS dan sekitar 8.000 pemilih di 6 desa tersebut,” imbuh Zainudi.

BPBD mengimbau kepada warga untuk antisipasi banjir mungkin terjadi jika curah hujan tinggi kembali melanda wilayah Kabupaten Bungo.

“Kami imbau melalui Camat dan Kades untuk masyarakat yang ada di bantaran sungai bahwasanya kita belum aman dari banjir agar selalu waspada. Karena Kabupaten Bungo dihimpit 4 sungai besar yaitu Sungai Batang Jujuhan, Batang Bungo, Batang Tebo dan Pelepat,” pungkasnya.(**”)

Maulina Lestari: