Diskusi Kesetaraan Perempuan dalam Hak Dipilih dan Memilih yang digelar Bawaslu di Jaya pura belum lama/ Foto: papua.go.id
JAYAPURA. Pewartasatu.com – Proses demokrasi yang terlaksana lewat pemilihan umum saat ini sedikit banyak lebih didominasi kaum pria. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya kaum pria yang duduk di kursi legislatif maupun kepala daerah.
Berkenaan dengan hal itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Papua mendorong para perempuan di wilayah setempat agar lebih terlibat aktif dalam proses demokrasi, dimana dalam waktu dekat akan dilaksanakannya pemilu 2024 secara nasional.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Papua, Ronald Manoach di Jayapura, Selasa, mendorong agar momentum Pemilu 2024 dimanfaatkan oleh kaum perempuan untuk ikut terlibat aktif dalam proses demokrasi.
Hal tersebut sebagai upaya mewujudkan kesetaraan perempuan dalam hak memilih dan dipilih.
“Sebenarnya banyak potensi bagi kaum perempuan Papua yang masih terkubur atau belum terjamah” katanya.
“Makanya kita mulai mendorong karena hal ini penting dan supaya juga para perempuan semakin sadar dan bisa aktif dan terlibat dalam proses demokrasi” terang Ronald.
Dia tambahkan bahwa potensi perempuan di Papua bisa digali lewat kolaborasi berbagai pihak. Dalam artian kaum perempuan Papua berhak ikut dan terlibat pada proses demokrasi baik itu sebagai penyelenggara, politisi, wakil rakyat dan pemerintahan.
“Makanya melalui sosialisasi kesetaraan perempuan dalam hak dipilih dan memilih yang kita gelar, diharapkan bisa memacu dan membuka ruang bagi perempuan untuk terlibat aktif baik sebagai pemilih tapi juga sebagai calon untuk dipilih,” tandasnya dalam diskusi Kesetaraan Perempuan dalam Hak Dipilih dan Memilih di Jayapura, Selala (26/7) ***