Begini Cara Aipda Frederik Mengajar Calistung Anak dan Ibu di Papua

Aipda Fredrik Bay (53), terlihat mengajarkan mama-mama di halaman terbuka, sambil memegang buku pelajaran di Toladan, Kelurahan Sentani Kota, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, belum lama ini.(KOMPAS.COM/Dok Pribadi


JAKARTA, Pewartasatu.com – Aipda Frederik Bay (43) pada Senin (17/10/2022) itu datang mengunjungi ibu-ibu dan anak-anak di Kampung Tolandan, Kelurahan Sentani Kota, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Anggota polisi yang menjabat sebagai Panit 3 Unit Binmas Polsek Sentani Kota Polres Jayapura dan Bhabinkamtibmas di Toladan ini, memang sengaja datang untuk mengajarkan baca tulis kepada ibu-ibu dan anak-anak di sana.

Begitulah Aipda Frederik Bay telah tergerak hati nuraninya untuk memulihkan pendidikan di Papua.

Ia menyalurkan ilmunya kepada ibu-ibu dan anak anak yang belum bisa membaca, menghitung dan menulis.

Mereka para “murid” ini, berasal dari daerah pegunungan Papua, tinggal dan menetap di Toladan Sentani.

“Saya tergerak hati mengajar mama-mama dan anak-anak yang notabene merupakan orang asli Papua di Kampung Tolanda,” kata Frederik, Senin (17/10/2022) sore.

Karena itu, pria 43 tahun ini sengaja mencari waktu yang tepat agar bisa mengajar. Hal ini lantaran kesibukan ibu-ibu setempat.

“Mereka (mama-mama) ini sehari-hari bekerja di kebun dan menjual di pasar,” ujar Frederik.

Dalam seminggu biasanya dua kali Frederik memanfaatkan waktu untuk mengajar calistung (membaca, menulis dan menghitung) kepada mama-mama dan anak-anak.

“Calistung penting diketahui oleh mama-mama dan anak-anak Papua, sebab ketika berjualan mereka bisa menghitung tentang untung dan rugi ketika berjualan di pasar,” lanjutnya lagi.

Aipda Frederik Bay juga memanfaatkan alam terbuka sebagai aktivitas pembelajaran bagi ibu-ibu dan anak-anak. Dengan demikian, tak perlu harus mencari tempat yang bagus dan di dalam ruangan.

“Saya menjadikan alam sebagai tempat untuk mengajar mama-mama dan anak-anak selama di Toladan,” ungkap Frederik.

Dengan semangat juang dan kesabaran, Aipda Frederik Bay mencoba melakukan pendekatan karakter untuk mengajari ibu-ibu dan anak-anak yang ada di Toladan.

“Saya mengajar dengan pola kasih sayang. Kita harus menyesuaikan dengan karakter mereka. Kita harus ajar pelan supaya mereka cepat mengerti dan memahami,” ucap Frederik, seperti dikutip Pewartasatu.com dari Komlas.com, Selasa (18/10/2022). ***

Fifi SHN: