BPBD Se-Provinsi Bali Siap Sukseskan GPDRR 2022

Desa Adat Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. Desa Adat Penglipuran menjadi salah satu destinasi _field trip_ bagi peserta dan delegasi GPDRR 2022.(Foto: Ist)

 

 

JAKARTA, Pewartasatu.com – Seluruh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Provinsi Bali berkomitmen penuh untuk mendukung terselenggaranya kegiatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).

Perhelatan besar ini akan dilaksanakan di kawasan Nusa Dua, Bali pada 23-28 Mei 2022 nanti.

BPBD sebagai pelopor dalam urusan penanggulangan bencana di daerah tentunya dapat menjadi sumber referensi tentang bagaimana upaya-upaya pengurangan risiko bencana itu dilakukan.

BPBD dari tiap-tiap kabupaten di Provinsi Bali tentunya juga memiliki keberagaman dalam melaksanakan PRB, baik dari peran serta masyarakat, adat istiadat, kearifan lokal, seni, budaya dan potensi lainnya yang disesuaikan dengan ancaman bencana di tiap-tiap daerah.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, melalui Sekretaris Kalaksa BPBD Kabupaten Karangasem Suwardana mengatakan bahwa jajarannya telah siap mendukung terselenggaranya event GPDRR di Pulau Dewata.

Suwardana mengatakan bahwa pihaknya, sesuai arahan Kepala Pelaksana membuka pintu bagi siapa saja yang ingin berdiskusi dan bertukar pikiran.

Terkait apa saja yang dilakukan BPBD Kabupaten Karangasem, dalam kaitan peningkatan PRB dari potensi bencana erupsi Gunung Agung.

“Sesuai arahan Kalaksa, pada prinsipnya kami siap mendukung. Tadi juga ada perwakilan peserta GPDRR dari yayasan dan NGO yang berkunjung ke kantor untuk melakukan diskusi terkait upaya penanggulangan bencana dan gagasan untuk PRB terkait cara evakuasi hewan ternak bilamana terjadi erupsi Gunung Agung,”paparnya.

“Memang kami akui itu belum terselenggara dengan baik, tapi ke depannya hal itu akan menjadi referensi kami,” jelas Suwardana di Kantor BPBD Kabupaten Karangasem, Kamis (19/5).

Dukungan untuk kesuksesan GPDRR 2022 juga diungkapkan oleh Sekretaris Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangli I Nyoman Susila, yang mewakili Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangli.

Menurutnya , seluruh komponen yang ada di Kabupaten Bangli dipastikan senantiasa mendukung sepenuhnya.

Menurut Susila, ajang GPDRR 2022 sendiri menjadi suatu kehormatan bagi Kabupaten Bangli karena dalam rangkaian kegiatannya nanti para peserta dan delegasi akan dibawa ke Desa Adat Penglipuran pada sesi _field trip_.

“Tentunya menjadi kehormatan bagi kami karena peserta delegasi GPDRR 2022 akan diajak ke Bangli mengunjungi Desa Adat Penglipuran,” ungkap Susila.

Desa Adat Penglipuran merupakan salah satu dari sembilan desa adat yang berada di wilayah adminsitrasi Kabupaten Bangli.

Pada tahun 2016, Desa Adat Penglipuran pernah dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia.

Selain pengelolaan sampah, aturan adat yang berprinsip pada kelestarian lingkungan dan cara hidup berdampingan dengan alam, warga Desa Adat Panglipuran juga masih memegang teguh upaya peringatan dini dengan kearifan lokal, yakni pemanfaatan kentongan.

“Selain hidup harmoni dengan alam, di sana masyarakatnya masih menggunakan kentongan sebagai alat komunikasi jika terjadi bencana. Seperti pada saat kejadian gempabumi kemarin (Gempabumi magnitudo 3,8 pada 16 Oktober 2021-red),” ungkap Susila.

Pada kesempatan lain, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung I Wayan Darma, mengatakan GPDRR 2022 menjadi event skala global yang harus mendapatkan dukungan penuh.

Darma mengatakan bahwa sudah selayaknya kita berbangga hati karena Indonesia menjadi tuan rumah gelaran GPDRR yang ke-7.

Sehingga, apa yang sudah dirumuskan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi kepada seluruh stakeholder di daerah, maka hal itu sudah semestinya harus didukung.

“Kami siap mendukung. Kemarin juga tim kami sudah terjun ke lapangan untuk membantu penyuluhan dan sosialisasi terkait pengurangan risiko bencana,” jelas Darma.

GPDRR tahun 2022 sebagai forum multi pemangku kepentingan dua tahunan yang diinisiasi PBB itu nanti dilakukan untuk meninjau kemajuan, berbagi pengalaman dan pengetahuan serta mendiskusikan tentang perkembangan dalam pengurangan risiko bencana (PRB).

Penyelenggaraan GPDRR 2022 di Bali juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dari sektor pariwisata dan sekaligus menjadi momen promosi bagi Bali sebagai destinasi yang aman dikunjungi di mata dunia.(**)

Maulina Lestari: