Featured Hukum

Buntut Demo 11/4, Pakar Pidana Hargai Kapolri, Tapi Kasus Armando Kapan Naik?

Detik-detik Ade Armando mulai digebuki massa saar demonstrasi 11/4 baru lalu di Senayan/foto: TVOne.

JAKARTA.Pewartasatu  — Pakar pidana Dr Muhammad Taufiq SH, MH menyatakan salut kepada Kapolri dan pimpinan DPR yang memfasilitasi unjuk rasa mahasiswa 11 April baru lalu, sehingga berjalan aman.

Secara umum Taufiq menilai jalannya demo tersebut dan penanganannya berjalan sudah sesuai ketentuan. Demo sudah berjalan baik, aman, tidak ada masalah.

“Ade Armando yang bikin rusuh,” kata pengajar Fakultas Hukum Unissula Semarang itu melalui channel poscast-nya MT& P, yang dikutip Pewartasatu.com, Kamis pagi 14 April 2022.

Dalam kaitan ini, Taufiq mengatakan, kalau polisi mau mengusut kasus pengeroyokan Ade Armando dan menangkap pelakunya, dia menitip pesan kepada polisi. “Kapan kasus Ade Armando sendiri dilanjutkan?”.

Kata Taufiq, sejak 2015 dia sudah dilaporkan dan 2017 Armando sudah menjadi tersangka karena dia menghina agama Islam. Tinggal dilimpahkan ke Kejaksaan.

“Kapan kasus itu naik?” sindir Taufiq.

Terkait demo mahasiswa 11 April baru lalu, Taufiq sekali lagi menyatakan salut kepada Kapolri.

“Dari awal polisi berkomitmen, mempersilakan demo karena itu hak warga Negara. Sesuai undang-undang memang fungsi polisi itu memfasilitasi,” kata Presiden Asosiasi Ahli Pidana Indonesia itu.

“Kalau ada Kabid Humas yang akan bertindak keras, saya kira itu tidak cocok. Dicari aja yang lain, (polisi) bisa mencari yang humanis,” sindirnya, menyebut seorang Kabid Humas yang membuat pernyataan keras sebelum demo berlangsung.

Terkait tudingan-tudingan demo itu ditunggangi atau tidak, menurut alumni pasca sarjana FH UNS ini, hal itu tidak penting.

“Yang pasti hari itu demo ditunggangi oleh hati nurani yang menginginkan perubahan, perbaikan di negeri ini,” ujar advokat dari MT&P Lawfirm, Surakarta itu.

Yang menjadi perhatian Taufiq sebagai pakar pidana maupun sebagai aktivis, adalah adanya peristiwa sampiran (sampingan-red). Yaitu digebukinya pegiat media social, Ade Armando, oleh massa. Malah Armando disebut Taufiq berhasil memamerkan celana dalamnya, celana hitam.

Terkait kasus ini, Taufiq memberi catatan. Pertama, banyak orang kemudian menganalisa, seolah peristiwa digebukinya Ade Armando adalah playing victim. Menurut dia, tidak usah terlalu jauh (menganalisa macam-macam-red).

“Apapun namanya, Ade Armando harus berterma kepada moment demo itu, Pertama, dia sudah menunjukkan keberaniannya, sementara koleganya ngumpet,” kata Taufiq, sambil menyebut beberapa nama buzzer.

Taufiq berpendapat, sebenarnya Armando tadinya ingin membuly gerakan mahasiswa. Ingin menganalisa terjadinya perpecahan antara Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dengan Dema se-Indonesia.

“Tapi Ade Armando salah kalkulasi, hingga ia babak belur digebuki,” kata Taufiq.

“Yang penting, kita gembira, Allah telah mencukupi permintaannya,”kata Taufiq kemudian sambil menyinggung sumpah mubahalah Armando dengan Habib Rizieq Shihab.

Seperti diketahui, usai Armando babak belur dihajar massa, sumpah mubahalahnya terkait Habib Rizieq Shihab kembali viral.

Sumpah itu, yang dapat dilihat di media social, seperti twitter, misalnya berbunyi: “Ya Allah bila Rizieq tidak mengirimkan chat mesum itu, azablah saya. Bila Rizieq benar mengirimkan chat mesum, azablah Rizieq.”

Banyak masyarakat yang kemudian mengkaitkan kasus pengeroyokan massa itu dengan sumpah mubahalah tersebut.

Ini mungkin saja tak lepas dari pandangan sebagian masyarakat/umat bahwa Armando ini di mana mereka adalah seorang penista agama dan suka mencibir umat Islam.

Catatan kedua, lanjut Taufiq, ia berpesan kepada warga masyarakat untuk tidak ikut menyebarkan gambar atau foto foto pelaku atau orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan Ade Armando.

Apalagi menurut Taufiq orang yang dituduh sudah membantah. Hari kejadian itu dia tidak sedang berada di Jakarta, tapi di Lampung.

“Jadi jangan ikut-ikutan menyebar foto orang tersebut, karena itu menyebar fitnah. Kalian jangan ikut-ikutan jadi buzzer,” lanjut Taufiq.

Taufiq berpesan, biar peristiwa itu mengalir apa adanya. Karena bukan tugas masyarakat untuk mencari siapa pelaku pengeroyokan tersebut, itu tugas polisi.

Buat ibu-ibu yang ada di video itu (video pengeroyokan Armando-red) gak usah takut. “Itu (kasus itu-red) sudah sesuai dengan permintaan Armando. Sesuai sumpah mubahalahnya soal chat Habib Rizieq.

Catatan ketiga Taufiq, itu tadi, Polri jangan melupakan status Ader Armando yang pernah menjadi tersangka. “Kapan kasusnya naik?” (bri)

 

 

 

 

 

Leave a Comment