Pewartasatu.com-Menjalin silaturahmi adalah salah cara mewujudkan ukhuwah islamiyah. Datang berkunjung, menjalin komunikasi dan saling bertegur sapa adalah salah satu bentuk menyambung silaturahmi. Begitu banyak manfaat silaturahmi. Diantaranya memperluas pengetahuan karena dalam silaturahmi kita bisa saling berbagi informasi, berita, dan wawasan.
Pada tanggal 11/9/2019 di Kedai 95 Rawa Lele, Jombang, Tangerang Selatan, calon Walikota Tangsel, Ruhamaben didampingi Bapak Ogus Dharmawan dan bapak Irfan Rifa’i mengadakan silahturahmi dengan tokoh agama, Ust. Komar, tokoh masyarakat dan ketum IRSI, Arse Pane, serta turut hadir juga wartawan dan para relawan. “Saya sangat berbahagia dan bersyukur karena bisa silaturahmi bersama para tim media yang sudah paham media karena tidak bisa dipungkiri politik itu tidak bisa lepas dari media, opini dan presepsi. Hanya saya tidak ingin apabila jelek dibagus-bagusin dan kalau bagus jangan dijelek-jelekin, lebih suka apa adanya dan realitas,” ujar Ruhamaben.
Dalam acara silaturahmi ini Ruhamaben memperkenalkan dirinya sebagai calon walikota Tangsel yang diusung Partai Keadilan Sosial (PKS). Menurut Ruhamaben, awalnya tidak tahu partainya kembali mendorong untuk menjadi (Cawakot Tangsel) karena yang mememilih kader adalah partai itu dan pasti mereka punya alasan. “Saya sendiri sekarang harus mempunyai alasan untuk menjadi pelayan Tangsel nomor 1, bukan seorang penguasa. Jadi, saya ingin melayani masyarakat Tangsel, maka salah satu cara kami adalah membentuk atau menjalankan Rumah Harapan Masyarakat.
Di Rumah Harapan Masyarakat yang kami lakukan adalah mendengar harapannya. Semua masyarakat mempunyai harapan untuk Tangsel lebih baik kedepannya. Ruhamaben menyampaikan, karena Bu Airin sudah berjasa membangun Tangsel ini sampai tahun depan agar bisa maju lagi. Maka terbuka peluang bagi setiap kita khusus saya (Ruhamaben) yang ditunjuk sebagai calon Wali Kota Tangsel sebagai warga asli Tangsel walaupun orang tua berasal dari Cirebon-Banten. Namun saya (Ruhamaben) lahir di Ciputat.
“Dan saya pernah dapat beasiswa dari bapak BJ Habibie dan sempat tinggal di Belanda selama 9 tahun untuk menjalankan pendidikan di bidang teknik Penerbangan dan kembali ke Indonesia, ke dunia politik harus lebih baik dan tetap semangat untuk kemajuan Tangsel ini. Salah satu contoh sederhana untuk infrastruktur, kita bisa bicara antara infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya, agama. Ada empat bidang dan satu lagi yaitu bidang keuangan daerah dan pemerintah daerah. Jadi, yang kita butuhkan merealisasikan harapan itu adalah kapasitas keuangan daerah harus ditingkatkan. Kapasitas daerah itu bersumber dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) ada juga sumbangan dari pusat dana alokasi umum dan alokasi khusus dan ada juga pendapatan dari usaha-usaha daerah seperti BUMD, agar pembangunan di Tangsel menjadi rata,” jelas Ruhamaben.
Pertemuan yang singkat ini ditutup dengan doa dan sholat berjamaah. Setelah itu Ruhamaben dan tim pamit pulang dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh hadirin dan mohon dukungannya.