Dede Winata : Polisi Harus Segera Tangkap Saifuddin Ibrahim, Jangan Nodai Kekhusukan Ummat Islam Menghadapi Ramadhan

Wakil Ketua HILMI Banten, Ustad Dede Winata. (Foto : Dok Pribadi)

JAKARTA, Pewartasatu.com — Seperti tak jera melakukan penghinaan dan mencederai ketenangan umat Islam menghadapi ibadah puasa tahun ini, Saifuddin Ibrahim kembali membikin ulah.

Kali ini Saifudin Ibrahim kembali menghina Al-Qur’an, ia menyebutkan bahwa kitab suci Al-Qur’an itu buatan Arab dan tidak cocok untuk Indonesia.

Selain itu, Saifuddin Ibrahim juga menilai bahwa pernyataannya adalah suatu kewajaran. Dia juga menebar isu yang menyebutkan bahwa Mahfud MD membeci non islam atau non muslim.

Menaggapi ungkapan Saifuddin Ibrahim itu, Wakil Ketua Hilal Merah Islam (HILMI) Provinsi Banten, Ustad Dede Winata mengatakan, sudah saatnya Polisi melakukan tindakan tegas bahkan menangkap Saifuddin Ibrahim karena sudah mengeluarkan pernyataan yang menyesatkan.

Bukan sekali dua kali Saifuddin Ibrahim mengeluarkan pernyataan kontroversial yang bisa membangkitkan amarah ummat Islam.

Apa yang dikatakan oleh Saifuddin Ibrahim, menurut Dede Winata ini sudah sangat menyayat hati dan keimanan ummat Islam.

“Al Qur’an bukan buatan manusia, apalagi dia (Saifuddin Ibrahium) menyebutkan buatan orang Arab. Al Qur’an itu diturunkan Allah SWT untuk memandu ummat manusia,” ujar Ustad Dede.

Dia menyitir surat Al Hijr 15 : 9 yang artinya Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al Qur’an, dan pasti kami pula yang memeliharanya.

Berangkat dari ayat itu, ustad Dede Winata mendesak kepolisian untuk mengerjakan tugasnya menangkap dan memproses hukum Saifuddin Ibrahim karena telah menebar kebencian antara ummat beragama.

“Menjelang bulan puasa ini, bulan penuh berkah bagi ummat Islam, hendaknya aparat kepolisian segera menangkap Saifuddin Ibfrahim,” tegasnya.

Dia menilai apa yang dilakukan oleh Saifuddin Ibrahim sebagai pelanggaran hukum berat karena selain sudah mengadu domba antara ummat beragama juga mengadu domba antara ummat islam dan Menteri Agama.

Sebagaimana diketahui, Mahfud MD sebagai Menko Polhukam, meminta Kepolisian menyelidiki kasus Saifuddin Ibrahim. Mahfud MD juga menilai Saifuddin Ibrahim telah menistakan agama islam.

Namun, Saifuddin Ibrahim menolak pernyataan Mahfud MD. Dia menilai bahwa ia tidak melakukan penistaan agama, bahkan menurutnya setiap pernyataan yang ia keluarkan adalah wajar.

Setelah ditergur Mahfud MD, justru kini Saifuddin Ibrahim masih tetap berani menghina kitab suci agama islam.

“Karena ya wajar, karena kitab suci abad ke-7 itu (Al-Qur’an), itu buatan Arab!,” ujar Saifuddin Ibrahim.

“Tidak cocok untuk Indonesia, tidak cocok untuk Amerika!,” ujar Saifuddin Ibrahim melanjutkan.

“Walaupun katanya rahmatan lil alamin, rahmat untuk seluruh alam. Rahmat bagi seluruh alam bagaimana? memaksakan kehendak!,” pungkas Saifuddin Ibrahim. (jimas)

Jimas Putra: