Presiden Jokowi saat menghadiri pertemuan dengan para pengusaha Republik Korea di BNDCC, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (14/11)//Foto: BPMI Setpres.
BALI. Pewartasatu – Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan para pengusaha Republik Korea di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (14/11). Presiden Jokowi tiba di tempat acara bersama Presiden Republik Korea, Yoon Suk-yeol.
Kedua Presiden terlebih dulu foto bersama dengan para pengusaha Korea dan pengusaha Indonesia sebelum acara dimulai. Selepas itu, Ketua KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, membacakan daftar sejumlah nota kesepahaman atau MoU yang telah disepakati baik oleh pemerintah maupun para pengusaha kedua negara.
Sebelum menuju acara bertajuk Korea-Indonesia Business Roundtable tersebut, Presiden Jokowi dan Presiden Yoon terlebih dahulu bertemu dan berbincang. Presiden Yoon mengaku senang bisa berkunjung ke Indonesia dan bertemu Presiden Jokowi.
“Senang bertemu dengan Presiden kembali, saya sudah bertemu tiga kali. Hari ini saya mengunjungi beberapa tempat acara bisa merasakan banyak upaya dilakukan terutama Presiden Jokowi untuk mempersiapkan acara ini (G20),” ujar Presiden Yoon.
Presiden Yoon juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang turut berduka cita atas tragedi yang terjadi di Itaewon beberapa waktu lalu.
“Saya berterima kasih kepada Bapak Jokowi atas ungkapan bela sungkawa atas tragedi di Itaewon,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11)
Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Turki yang terus berkontribusi agar G20 tetap dapat bekerja.
Terkait hubungan bilateral, Presiden Jokowi mendorong kedua negara terus mengupayakan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), yang di dalamnya mencakup kesepakatan perdagangan besar, segera diselesaikan.
Kedua Presiden juga mencatat kemajuan dalam hubungan bilateral kedua negara dengan telah ditandatanganinya sejumlah perjanjian strategis antarpemerintah maupun antarpelaku usaha.
Beberapa perjanjian antara pemerintah yang ditandatangani para menteri sesaat sebelum pertemuan kedua presiden tersebut meliputi perjanjian di bidang pertahanan, kehutanan, lingkungan hidup, riset-teknologi dan inovasi serta perjanjian kerja sama pembangunan.
Sementara kesepakatan antarpelaku usaha meliputi kesepakatan kerja sama produksi bus listrik di Indonesia antara Karsan dengan Credo Group serta kesepakatan untuk pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera.**