Di Abu Dhabi, Jokowi Disambut Menteri Energi dan Infrastruktur Emirat Arab

Presiden dan Ibu Iriana Jokowi tiba di Bandara Abu Dhabi, PEA, Jumat (01/07/2022) dini hari/foto: Setkab

ABU DHABI. Pewartasatu.com — Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana tiba di Bandar Udara Internasional Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA) Jumat (01/07/2022) sekitar pukul 02.15 waktu setempat dengan pesawat Garuda yang membawa rombongan presiden dari Bandara Vnukovo II, Moskow, Rusia.

Sebelum ke Abu Dhabi, di negeri Beruang Merah Presiden Jokowi bicara serius dengan Presiden Putin di Kremlin. Kedua pemimpin ini kemudian memberi keterangan pers bersama.

Saat turun dari pesawat di Abu Dhabi Presiden dan Ibu Iriana disambut oleh Menteri Energi dan Infrastruktur PEA Suhail Mohammed Al Mazroei, Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis beserta istri, Duta Besar PEA untuk Indonesia Abdullah Aldhaheri.

Juga, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Atase Pertahanan di KBRI Riyadh, Brigjen TNI Putut Witjaksono Hadi beserta istri.

Di Abu Dhabi, mengawali agendanya pada pagi hari nanti, Presiden Jokowi dijadwalkan akan bertemu dengan pebisnis dan investor PEA. Pada siang harinya, Presiden Jokowi dan Presiden PEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan diagendakan akan melaksanakan salat Jumat berjemaah bersama sebelum keduanya melakukan pertemuan bilateral.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas masalah terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk yang bisa berdampak kepada ratusan juta masyarakat dunia, terutama di negara berkembang.

“Saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia. Ini sebuah berita yang baik,” ujar Presiden dalam pernyataan pers bersama Presiden Putin, di Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/06/2022).

Kepala Negara juga menegaskan dukungan terhadap upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mereintegrasi komoditas pangan Rusia dan Ukraina ke dalam rantai pasok global.

“Demi kemanusiaan, saya juga mendukung upaya PBB untuk reintegrasi komoditi pangan dan pupuk Rusia dan komoditi pangan Ukraina untuk masuk lagi dalam rantai pasok dunia. Khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, tadi sekali lagi Presiden Putin sudah memberikan jaminannya,” ujar Presiden Jokowi.

Menutup pernyataannya, Presiden menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk, dan energi dapat segera diperbaiki.

“Saya mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai. dan semangat kerja sama. Hanya dengan spirit ini perdamaian dapat dicapai,” pungkasnya. ***

 

 

 

Brilliansyah: