Capres Prabowo Subianto pada Dialog Terbuka Muhammadiyah di Surabaya/Foto: pwmu.co
JAKARTA. Pewartasatu.com — Dialog Terbuka dengan Capres/Cawapres sesi ketiga yang digelar PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Jumat (24/11) diikuti Capres No Urut 2, Prabowo Subianto yang datang tanpa didampingi Cawapresnya Gibran Rakabuming.
Salah satu pertanyaan yang diajukan para panelis adalah menyangkut urusan memilih menteri di kabinet kelak kalau Prabowo ditakdirkan jadi presiden.
Rektor UM Surabaya Dr Sukadiono mengingatkan pentingnya keahlian dan latar belakang dalam untuk menduduki posisi tertentu. Sambil menunjuk contoh Menteri Kesehatan sekarang yang bukan berasal dari latar belakang kedokteran, ia mempertanyakan, apakah nanti ketika jadi presiden Prabowo akan memilih menteri kesehatan seperti yang terjadi sekarang atau dikembalikan ke orang berlatar seorang dokter?
Prabowo merespon dengan menyatakan pentingnya memilih putra atau putri terbaik Indonesia sebagai menteri. Baginya, ini adalah momen krusial dalam memilih tim terbaik untuk memastikan keberhasilan.
”Kita sepakat, kita harus ambil putra-putri terbaik, the best brains of the country, the best brains and heart of the country, jangan brain aja, akhlaknya busuk, bahaya itu,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.
Menteri Pertahanan berlatar belakang jenderal TNI ini menegaskan, menteri haruslah memiliki kombinasi antara kecerdasan, integritas, dan moralitas yang baik untuk memastikan kualitas kepemimpinan yang benar dan positif.
Dalam penjelasannya, ia menekankan bahwa kualitas moral dan etika seseorang adalah hal yang sangat penting dalam kepemimpinan, lebih penting daripada kecerdasan semata. Baginya, dalam memilih pemimpin, aspek moralitas dan etika harus menjadi pertimbangan utama.
Dialog yang diadakan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini berlangsung di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Jumat (24/11/2023) pagi.
Dalam acara dialog terbuka tersebut terdapat sesi tanya jawab yang diajukan oleh 5 panelis. Prabowo dihadapi ragam pertanyaan mengenai Stunting, Konflik Palestina-Israel, hingga HAM.
Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Nusron Wahid menjelaskan alasan Gibran tak hadir dalam Dialog Terbuka tersebut.
Nusron mengatakan Prabowo dan Gibran berbagi tugas untuk menghadiri dua acara penting berbeda yang digelar bersamaan pada Jumat hari ini.
Prabowo menghadiri dialog terbuka Muhammadiyah di Surabaya. Sementara Gibran hadir pada acara PP Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur.
“NU dan Muhammadiyah adalah komponen penting dalam lanskap Islam rahmatan lil alamin di Indonesia, sehingga tidak mungkin dinafikan satu sama lain,” jelas Nusron mmberi alasan pentingny Gibran hadir di acara Pergunu itu.**