Penyuluhan Dialogis Anti Narkoba. Foto Sri.
Pewartasatu.com-Jkt, (5/12) – Sejumlah 2,3 juta warga masyarakat di negeri ini diduga terkontaminasi narkoba, ada warga yang tewas, 40 hingga 50 orang setiap hari.
Hal itu dikemukakan oleh Komisaris Polisi Effi Muhammad Zulkifli, pada acara penyuluhan Anti Narkoba kepada 265 pelajar di SMP Al Hasanah Kecama tan Kebun Jeruk Jakarta Barat, Rabu petang (4/12)
Effi sebagai ketua Tim Penyuluh Anti Narkoba dari Ditsenarkoba Polda Metro Jaya, menjelaskan, data yang dirilis, disampaikan berdasarkan hasil penelitian lembaga resmi, ujarnya.
Negeri diluar itu, nampaknya iri dengan Indonesia, maka nya untuk mengahancurkan negeri ini, mereka men – suplai beragam Narkoba ke negeri ini dengan berbagai cara agar pemudanya lemah.
Jika warga dan masyarakat sudah terkontaminasi dan terjebak pemakai narkoba, maka mudah dijajah.
Effi mengimbau pemuda dan generasi harapan bangsa dan negara jangan menggunakan narkoba, karena kejahatan narkoba akan mengorbankan multi dimensi, tua muda, pejabat, pelajar, mahasiswa dan artis masuk penjara karena tersangka narkoba.
DIPECAT
Ia mengingatkan, korban narkoba bisa pelajar, mahasiswa, pejabat, artis, dokter, mahasiswa dan lain lain, bahkan polisi sendiri juga ada yang terkontami nasi bermacam macam unsur narkoba, dipecat, kata Effi mengingatkan.
” Bagi yang terkontaminasi narkoba akan merusak apa yang ada, makanya jangan coba coba menggunakan Narkoba,” tambah Effi lagi.
Mantan Kapolsek itu, mengingatkan lebih jauh pengguna narkoba jika sudah terkontaminasi tidak bisa disembukan, tetapi bisa dipulihkan.
Akibat narkoba otak terganggu, sekali pakai, ingin lagi memakai barang terlarang itu. Awal pemakai narkoba bermula dari merokok.
Pengaruh perokok kepada narkoba sangat cepat. Pertama pemakai dosis rendah, kemudian dosis meningkat, dan meningkat semakin tinggi, akhirnya wafat, kata Effi sungguh.
CAIRAN NARKOTIK
Rokok elektrik yang belakang ini marak dikosumsi masyarakat, terutama kalangan generasi yang menghisap dengan gempulan asapnya yang bertebar tampaknya sahdu.
Rokok elekrik ini nampaknya sudah dicampur dengan cairan narkoba sehingga penilitian, memastikan yang menghisap, ” PLAY” dan harus dihentikan karena termasuk bagian narkoba.
Tawuran dan urak urakan pelajar di kota Jakarta selama ini, sebagian besar menggunakan narkoba.
Setelah mereka, memakai jenis narkoba akal sehat hilang dan tawuran tanpa pandang bulu karena kepedulian hilang jadi beringas karena pengaruh narkoba.
Menurut Effi, pengedar sudah banyak yang ditangkap bahkan 80 persen penghuni penjara tersangka narkoba karena bisnis narkoba enak di negeri ini.
Jangan percaya yang menitipkan barang karena beragam operandi dapat menggiring seseorang ke penjara, diduga terlibat jaringan pengedar narkoba.
INFORMAN
Negeri ini, nampaknya membutuhkan partisipasi masyarakat sebagai informan, untuk membantu pemerintah menuntaskan pemakai dan pengedar narkoba.
Sebagai petugas, Komisaris Fffi meminta pelajar dan mahasiswa menjadi INFORMAN, sambil berucap negara tidak boleh kalah dengan bandar narkoba, yang sangar lihai, demikian Kompol Effi Muhammad Zulkifli menutup.
Sementara, komunitas Anti Narkoba/Narkotik Jahat yang diketuai Ritha Indriati, dengan Sekjend Risman Thomas, ANNARHAT didirikan untuk membantu pemerintah khususnya di bidang penyuluhan P4GN.
Risman, mantan pejabat Pemda DKI Jakarta, juga Sekjend DPP Gerakan Masyarakat Pejuang Indonesia ( GMPI) sejak 2015, meminta anggotanya membantu berlandasan UU No 35/2009 tentang Narkoba.
Penyuluhan oleh anggota GMPI Anti Narkoba berkaitan dengan unsur, ” Pencegagahan, Pemberan tasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotik (P4GR),” kata Risto. 004.