Politik

Dua Kwartal Bertutut-turut Minus, Junaidi Auly: Indonesia Sudah Masuk Resesi Ekonomi

JAKARTA, Pewartasatu.com– Legislator dari Dapil II Provinsi Lampung di Komisi membidangi Keuangan, Perbankan dan Pembangunan, Junaidi Auly mengatakan, Indonesia masuk resesi didasarkan kondisi ekonomi di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang semakin memburuk.

Hal tersebut dapat dilihat, ungkap anggota Komisi XI DPR RI ini dalam keterangan pers yang Pewartasatu.com, Jumat (2/10) pagi, kondisi ekonomi Indonesia yang semakin memburuk dimana daya beli dimana pada triwulan kedua2020 konsumsi rumah tangga tumbuh negatif hingga 5,5 persen.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2020 mencatat, pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan II/2020 mengalami pertumbuhan negatif 5,5 persen padahal pada kuartal I/2020 masih berada di titik 2,83 persen.

Lesunya konsumsi rumah tangga terlihat pada sektor makan, minuman yang minus 0,71 persen. Selain itu ada sektor pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya yang mengalami minus 5,13 persen, transportasi dan komunikasi minus 15,33 persen, restoran dan hotel minus 16,53 persen.

Penurunan daya beli sejalan dengan lonjakan pengangguran sepanjang wabah pandemi virus Corona (Covid-19) melanda dunia termasuk Indonesia. Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah tenaga kerja yang terimbas Corona hingga 3,5 juta. Situasi seperti ini semakin sulit karena Covid-19 yang menyebabkan sektor formal dan informal terpengaruh.

“Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harusnya menjadi harapan sebagai penahan daya beli saat Covid menyerang ekonomi nasional. Namun yang terjadi realisasi PEN sangat lambat dan terhambat birokrasi. Ini memperlihatkan pemerintah tidak memiliki sense of crisis,” ungkap anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI ini.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 kemungkinan akan minus pada 2,9 persen hingga 1,1 persen, bahkan proyeksi pertumbuhan minus ini diprediksi berlanjut ke kuartal IV/2020 sehingga Indonesia masuk kategori resesi dikarenakan pada dua kuartal mengalami pertumbuhan negatif. (fandy)

 

 

Leave a Comment