Film baru ‘Sosok Ketiga’, dibintangi /Foto: instagram@leopicturesofficial
PERKAWINAN Anton dengan Yuni, teman istrinya, memicu serangkaian teror dan konflik supranatural. Konflik itu membuat Nuri kecewa dan ibu Yuni mengkhawatirkan keselamatan anak dan calon cucunya.
Begitu alur ceritanya, sebuah film baru produksi 2023 berjudul ‘Sosok Ketiga’ yang baru dalam dua hari ini tayang di seluruh bioskop tanah air. Sebuah film bergenre drama dan horor, besutan sutradara Dedy Mercy, di bawah perusahaan produksi Leo Pictures, dengan produser Agung Saputra.
Film ini boleh juga dilihat dari sisi seorang lelaki yang berpoligami. Poligami menjadi sesuatu yang mudah diucapkan oleh seorang lelaki, tapi mempraktikkannya tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Dan terkadang, perempuan sendiri yang memberi peluang, bahkan secara tidak langsung “menganjurkannya”, meski untuk itu ada banyak alasan yang bisa dicari.
Demikianlah.Kehidupan Yuni awalnya terasa sempurna semenjak menikah dengan Anton. Yuni bahagia menjalani hari-harinya, walaupun sebagai istri kedua.
Beberapa tahun sebelumnya, Anton telah lebih dulu menikah dengan Nuri. Sekian tahun berumah tangga, tak kunjung dikaruniai seorang anak pun.
Pada akhirnya Anton jatuh cinta dengan Yuni dan menikah dengan teman istrinya ini. Meski Yuni dan Nuri sudah berjanji tidak akan mengejar pasangan masing-masing, namun Nuri memutuskan untuk melepaskan karena sudah mengalami keguguran berkali-kali.
Berjalan sekian waktu, Yuni merasa hubungan segitiga ini, hubungannya dengan Anton maupun Nuri tetap harmonis. Mengingat Nuri adalah sahabatnya sejak kuliah, dan merestui pernikahannya dengan Anton yang ingin segera memiliki keturunan.
Kini, Yuni dan Anton sedang menantikan kelahiran buah hati mereka yang sudah berusia tujuh bulan dalam kandungan Yuni.
***
Film yang dirilis 22 Juni 2023 ini ditulis oleh Vidya Talisa Ariestya, berdurasi 99 menit. Dimeriahkan sederet pemain seperti Celine Evangelista (sebagai Yuni), Erika Carlina (Nuri), Samuel Rizal (Anton), Dewi Irawan, Marshel Widianto, Donny Alamsyah, Rowiena Umboh dan sejumlah nama lainnya.
Selesai menggelar acara mitoni, Yuni mulai merasakan gangguan pada kehamilannya. Bahkan Yuni sempat memuntahkan paku dari mulutnya.
Sementara di tengah Yuni mengatasi rasa sakitnya, Nuri malah menjadi kesal dengan Anton, yang kini dirasa sulit adil dalam membagi waktu untuknya.
Anton lebih sering bersama Yuni yang tinggal di rumah lainnya.”Kenapa keadilan yang dijanjikan Anton tidak terbukti?” Demikian rutuk Nuri dalam hatinya.
Sebenarnya di sinilah kunci utamanya, yaitu pada kata “keadilan” itu. Tidak, dan sangat tidak mudah mempraktikkannya, selain keadilan itu sendiri juga bermakna subyektif. Barangkali lelaki yang terkadang ada yang bernafsu dan mengumbar kata adil ini lalu berencana berpoligami, mikir-mikir dulu.
Sangat terbuka kemungkinan, Anton merasa sudah berlaku adil dan Yuni juga menikmati keadilan itu. Tetapi Nuri malah merasa diperlakukan tidak adil.
“Seikhlas-ikhlasnya hati seorang perempuan, kalau dimadu tetap saja sakit,” ujar Nuri kepada ibunya, seakan dia berubah menjadi wanita yang welas asih, bijak.
Apakah Yuni sendiri akan ikhlas andai posisi dia dengan Nuri dibalik?
Lagi – lagi, berkata selalu lebih mudah dari berbuat. Berkata iklas gampang, mempraktikkannya tentu sangat sangat dan sangat sulit.
***
Perlahan, Yuni tidak hanya kesakitan secara fisik, tetapi juga mentalnya, karena diganggu dengan hal hal ghaib. Hidup Yuni menjadi penuh teror, hingga pada satu titik terjadi sesuatu yang sangat dahsyat dan tidak dapat diterima logika manusia. Yuni kerasukan dan membuat bayi dalam kandungannya berpindah ke punggung.
Mbok Ginem (Rowiena Umboh), ibu Yuni berfikir, bahwa semua ini merupakan dampak dari perbuatan Yuni yang melakukan pelet untuk mendapatkan Anton di masa lalu. Sedangkan Yuni curiga pada Bude Harni (Dewi Irawan), yang sejak awal tidak setuju dengan pernikahannya dengan Anton.
Ketika situasi semakin tidak kondusif, Mbok Ginem malah jatuh sakit akibat sebuah teror ghaib. Terlebih Anton yang mendadak harus keluar kota membuat Yuni meminta Nuri untuk menjaganya di rumah. Apakah yang akan terjadi bila istri pertama dengan istri kedua berada di bawah satu atap?
Ibu Yuni menyadari bahaya yang bisa menimpa anak dan calon cucunya, namun sudah terlambat. Lalu?
Silakan menontonnya sendiri di bioskop bioskop sekitar tempat Anda. Sebagai hiburan, film ini layak tonton.**
Sumber: IMDb & Wikipedia