Frans Seda, Sosok Teknokrat Senior dan Teladan Bagi Perjuangan Pembangunan Negara Indonesia

JAKARTA, Pewartasatu.com – Franciscus Xaverius Seda atau yang lebih dikenal dengan sebutan Frans Seda, merupakan salah satu tokoh berpengaruh bagi perjalanan bangsa dan negara Indonesia. Untuk mengenang dan meneladani peranan tokoh dilahirkan di Maumere, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, 4 Oktober 1926 ini bagi kemajuan negara Indonesia, Keluarga Besar Maumere Jakarta Raya mengadakan Seminar Nasional bertajuk “Merajut Nilai Keutamaan Frans Seda dalam menata Kemajuan Bangsa” di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Jumat 20 Januari 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menjadi pembicara kunci di seminar nasional ini, dalam video sambutannya mengatakan, bahwa (Bangsa Indonesia) bersyukur memiliki seorang tokoh yang lahir di Flores, Nusa Tenggara Timur, yang telah menjadi tokoh bangsa yang ikut mengisi dan membangun Indonesia terutama di bidang keuangan dan ekonomi.

“Sosok Frans Seda dapat dikatakan melampaui sebagai sosok manusia lahir di sebuah pelosok penjuru Maumere NTT, dan kemudian terus meneruskan pendidikan serta mengabdi untuk bangsa dan negara Indonesia. Frans Seda adalah Nasionalis tulen dan juga berwawasan internasional. Aktif di bidang pendidikan dengan mendirikan Unika Atma Jaya sebagai bentuk darmabakti di bidang pendidikan,” kata Menteri Sri Mulyani.

Lebih jauh Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa Frans Seda sebagai seorang teknokrat senior generasi pertama yang membangun pondasi perekonomian dan keuangan negara.

“Saya sebagai seorang ekonom sekaligus teknokrat penerus merupakan junior bagi seorang Frans Seda. Beliau adalah seorang teknokrat senior, selain teknokrat beliau sosok guru yang mengajarkan pada saya sebuah komitmen nasional, tanggung jawab dan prinsip-prinsip teguh untuk dapat mencapai sebuah cita-cita atau sebuah ide,” papar Menteri Sri Mulyani.

Frans Seda sebut Sri Mulyani merupakan teknokrat yang membangun pondasi perekonomian Indonesia dengan disiplin anggaran, maka berbagai bentuk kebijakan-kebijakan turunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dimulai. Tentu sebagai seorang ekonom  yang memahami bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, ini menjadi salah satu bentuk pemihakan bagaimana Indonesia harus bisa memanfaatkan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyatnya.

“Di situlah letak peranan Frans Seda di dalam mentransformasikan Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara. Kegiatan ekonomi harus bisa menghasilkan penerimaan negara yang diatur oleh undang-undang dalam bentuk pajak dan penerimaan kepabeanan serta cukai,” kata Menkeu Sri Mulyani.

Berbagai pemikiran dan juga sumbangsih dari Frans Seda sangat luar biasa di dalam menginspirasi generasi teknokrat muda. Kemampuan untuk mengatasi krisis dan berfokus pada kebijakan ekonomi yang berpihak kepada rakyat di tengah globalisasi yang tidak selalu mudah.

“Keinginan beliau untuk terus mewujudkan apa yang disebut ide kedaulatan ekonomi di dalam konteks bernegara dan konteks dimana kita bergaul bersama seluruh dunia. Ide kedaulatan ekonomi tidak akan pernah lekang. Sebuah negara harus mampu untuk bisa menjaga dirinya dan memenuhi kebutuhannya,” ujar Menteri Sri Mulyani.

“Bapak Frans Seda adalah seorang tokoh yang menggunakan ilmunya dengan moralitas dan integritas serta kecintaan kepada negara dan bangsanya. Jiwa-jiwa Nasionalis ini yang akan terus menginspirasi kita semuanya di dalam profesi apapun bahwa kita hidup tidak sekadar hidup namun memenuhi sebuah panggilan. Panggilan berbakti kepada bangsa dan negara. Panggilan untuk memajukan kehidupan rakyat dan bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Sementara Ketua Panitia Seminar Nasional, Marcellus Hakeng Jayawibawa menyebutkan, bahwa Seminar Nasional ‘Merajut Nilai Keutamaan Frans Seda dalam Menata Kemajuan Bangsa’ adalah seminar yang akan membahas tentang keteladanan, panutan dan penghargaan atas jasa para pendahulu. “Terutama yang kami lihat serta alami dari sosok Bapak Frans Seda baik dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi serta banyak lagi aspek berbangsa dan bernegara,” kata Marcellus Hakeng.

Lebih lanjut Marcellus mengungkapkan penyelenggaraan seminar nasional ini diharapkan mendapat pembelajaran dari peranan Frans Seda selama hidupnya.

“Kami berharap dengan terselenggaranya Seminar Nasional ini didapatkan sharing pembelajaran berbasis pengalaman interaksi dan kerjasama secara langsung dengan Frans Seda. Selain itu juga teridentifikasi pelajaran dan nilai-nilai keutamaan Frans Seda dalam pembangunan bangsa,” katanya.

Disamping itu kata Marcellus, seminar nasional ini dapat menjadi penegasan relevansi nilai-nilai keutamaan Frans Seda dalam proses pembangunan bangsa Indonesia. “Dan yang terpenting juga adalah tersedia bahan untuk kelengkapan usulan gelar Pahlawan Nasional  kepada Frans Seda,” pungkasnya. (**)

syarif: