Gelar Rapat Akbar, SP PLN Tegaskan Pengelolaan Listrik Harus Diluruskan Sesuai Konstitusi


JAKARTA, Pewartasatu.com – Ratusan perwakilan Serikat Pekerja PLN (SP PLN), dari seluruh Indonesia, menggelar Rapat Akbar di Plaza Terbuka PT PLN (Persero) Kantor Pusat, Kamis (27/10/2022). Acara yang bertepatan dengan peringatan Hari Listrik Nasional ke-77, dihadiri sejumlah direksi dan komisaris PLN.

Tema dalam Rapat Akbar tersebut begitu tegas. Yakni “Dengan semangat Kolaborasi, kita bangun ekosistem satu PLN yang terintegrasi dari Pembangkitan sampai Ritail.” Tema tersebut salah satu yang terus diperjuangkan SP PLN.

Ketua SP PLN, Muhammad Abrar Ali menegaskan bahwa sesuai dengan tema Rapat Akbar, SP PLN berharap masalah listrik dapat diluruskan kembali pengelolaannya sebagaimana amanat konstitusi.

“Sehingga listrik ini tetap mutlak milik negara dan harga jualnya terjangkau oleh rakyat,” katanya kepada wartawan usai  Rapat Akbar tersebut.

Menurutnya, sebelum direksi yang sekarang ini pintu komunikasi diantara pekerja dan manajemen seperti tertutup, sehingga tidak terbangun konsep-konsep hubungan industrial yang harmonis.

“Alhamdulillah dengan direksi sekarang ini semua pintu komunikasi terbuka. Sehingga PKB yang kami cita-citakan dari 2015 2106, kalau dihitung dengan PKB yang ditandatangani terakhir 2012, sudah 10 tahun, baru selesai dengan direksi sekarang,” papar Abrar.

“Karena itu kami optimistis dengan direksi yang sekarang. Bukan hanya kesejahteraan pegawai. Tapi kesinambungan PLN ke depan juga bisa kita jaga bersama,” sambungnya.

Abrar juga menegaskan bahwa para pekerja memiliki komitmen kuat untuk menjaga keutuhan PLN sebagai perusahaan nasional agar tetap bisa memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya. “Kita juga memastikan akan terus menjaga marwah PLN agar tetap berada pada koridor yang diamanatkan dalam Undang-Undang,” ujarnya.

“Tugas SP PLN menjaga kesinambungan perusahaan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan adanya PKB ini maka akan memproteksi pegawai PLN agar bisa tetap bekerja dengan istiqomah,” lanjutnya.

Sementara Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto yang hadir dalam Rapat Akbar SP PLN, tidak lupa mengucapkan selamat Hari Listrik Nasional yang ke 77.

“Hari ini sangat bermakna dalam perjalanan PLN menuju kearah yang lebih baik. Serikat Pekerja bersama Manajemen saat ini bergandengan tangan. Bersinergi, bahu membahu, berkolaborasi untuk memberikan dukungan terbaik. Bagaimana caranya PLN bisa menjadi perusahaan listrik terbaik,” ujar Didi.

“Tidak hanya pada level Asia Tenggara, Regional. Tapi juga dunia. Itu harapan kita, kita bersama SP PLN bekerja untuk Indonesia yang lebih baik lagi,” pungkasnya.

Komisaris Utama PLN, Amien Sunaryadi mengatakan komunikasi yang erat antara manajemen dengan SP PLN saat ini sudah bisa berjalan dengan baik menjadi momentum langka karena pada periode sebelumnya PKB sulit ditandatangani akibat perseteruan antara pekerja dengan direksi selalu terjadi.

“Organisasi yang baik itu menentukan baik buruknya menajemen dan pekerja. Kalau semua orang bisa bekerja dengan maksimal maka organisasi akan tumbuh lebih besar tapi jika orangnya bermasalah ya organisasinya pasti loyo,” tukasnya

Amien berpesan agar SP PLN melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada anggotanya secara menyeluruh dan utuh terkait PKB. Hal ini diperlukan agar semuanya memahami isi PKB dengan baik sehingga dapat memitigasi munculnya perselisihan di masa mendatang yang dapat mengganggu bisnis dan pelayanan PLN.

“Sosialisasikan isi PKB ke semua anggota, supaya tahu. PKB adalah instrumen hukum untuk melindungi hak pekerja, maka nggak usah khawatir soal gangguan jika sudah ada PKB. Fokus saja untuk meningkatkan kinerja masing- masing,” tutup Amin.

Acara Rapat Akbar tersebut sekaligus Tasyakuran atas Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode Tahun 2022-2024 & Dihapuskannya Diskriminasi Aturan Pegawai HCMS.(**)

syarif: