Mendiskualifikasi Gibran sebagai akar masalah adalah putusan terbaik Mahkamah Konstitusi.(Foto: Ist)
JAKARTA, Pewartasatu.com – Gibran Rakabuming Raka dinilai sebagai sumber masalah bagi Indonesia. Timbulnya berbagai masalah disebabkan pencalonan Gibran yang dianggap prematur.
Pegiat Sosial Jhon Sitorus menilai Gibran sebagai penyebab hancurnya demokrasi Indonesia. Walikota Solo tersebut dinilai menjadi dalang dibalik rusaknya konstitusi.
“Keberadaan Gibran adalah akar dari segala persoalan HANCURNYA demokrasi 2024 ini,” kata Jhon Sitorus dalam cuitannya di akun X (Twitter) @Miduk17 dikutip KBA News, Selasa, 23 April 2024.
Selain itu, Jhon Sitorus juga menilai kehadiran Gibran membuat hukum di Indonesia babak belur. Upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memenangkan Gibran juga sangat niretika.
Hal itulah yang membuatnya menganggap kehadiran Gibran sebagai petaka bagi kualitas demokrasi dan hukum di Indonesia. Jokowi dianggap sukses membangun dinasti politiknya lewat kemenangan Prabowo-Gibran.
“Kehadirannya pula yang membuat hukum diutak atik, etika tak lagi jadi pertimbangan dan Bansos asal tabur sesuai kehendak dinasti,” tulisnya.
Sejatinya, menurut Jhon Sitorus, putusan terbaik Mahkamah Konstitusi (MK) adalah mendiskualifikasi Gibran sebagai akar masalah. Namun hal itu tidak sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat Indonesia.
“Pilihan terbaik bagi MK mendiskualifikasi Gibran”, pungkasnya.(***)