Pewartasatu.com – Pada Jumat malam lalu, Google telah menerbitkan artikel dukungan untuk mengklarisifikasi situasi yang berlangsung dengan Huawei.
Kilas balik, pada tahun lalu pemerintah Amerika Serikat melarang perusahaan di AS bekerja dengan pembuat perangkat keras Cina.
“Google dilarang bekerja dengan Huawei pada model perangkat baru atau menyediakan aplikasi Google termasuk Gmail, Maps, YouTube, Play Store dan lainnya untuk preload atau unduh pada perangkat tersebut,” tutur Tristan Ostrowski, direktur hukum untuk Android dan Google Play, dikutip dari The Verge, (24/02/2020).
Menurut Google, masih ada banyak kebingungan tentang apa yang terjadi dan produk mana yang tunduk pada larangan layanan Google.
Perusahaan menghindari menimbang apakah Huawei menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional AS, yang oleh badan-badan intelejen dan anggota parlemen.
“Fokus kami telah melindungi keamanan pengguna Google pada jutaan perangkat Huawei yang ada diseluruh dunia,” tulis Ostrowski.
“Kami terus bekerja dengan Huawei, sesuai dengan peraturan pemerintah, untuk menyediakan pembaruan keamanan dan pembaruan untuk aplikasi dan layanan Google pada perangkat yang ada, dan kami akan terus melakukannya selama diizinkan”.
Produk Huawei yang dirilis atau sebelum 16 Mei 2019 dapat terus mendapatkan pembaruan tersebut untuk saat ini. Namun, untuk produk selanjutnya dianggap tidak bersertifikat. “Karena Google tidak dapat menempatkan perangkat itu melalui pemeriksaan keamanan “Keras” atau memuatnya dengan software Google Play Protect, yang bisa mendeteksi kapan Hardware telah disusupi.
“Jangan coba untuk meng-install aplikasi Gmail, YouTube, Play Store, atau software Google lainnya ke perangkat tidak bersertifikat. Karena ditakutkan akan ada malware.
“Untuk memeriksa apakan perangkat Anda bersertifikat, buka aplikasi Google Play Store di ponsel Android Anda, ketuk Menu dan cari Pengaturan. Anda akan melihat perangkat Anda disertifikasi di bawah ‘Play Protect Sertifikasi’.
foto huawei dari nikkei asian review / google search