HARITA Group Salurkan Dua Tahap Bantuan Bagi Korban Bencana Gempa Cianjur

CIANJUR, Pewartasatu.com – HARITA Group melalui program HARITA Group Peduli ikut membantu para korban bencana gempa bumi M5,6 di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Melalui unit bisnis nikel dan bauksit yaitu PT Trimegah Bangun Persada (TBP) dan afiliasinya (HARITA Nickel) serta PT Cita Mineral Investindo Tbk (HARITA Bauxite), HARITA Group menyampaikan bantuan melalui Posko Tim Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Siaga Bencana di Desa Mekarsari, Kabupaten Cianjur, Sabtu (26/11/2022).

Bantuan disalurkan sebanyak dua tahap. Pada tahap pertama bantuan yang disampaikan berupa kebutuhan para pengungsi dalam masa tanggap darurat. Baik berupa makanan yaitu 10 ribu bungkus makanan instan, 480 kotak susu dan bubur bayi, obat-obatan dan vitamin; kebutuhan sanitasi; hingga kebutuhan lainnya berupa tenda pleton 3 unit, 250 buah selimut, 400 buah sarung, 1.050 kotak masker, hand sanitizer hingga pembalut.

Head of HSE & Sustainability HARITA Nickel Tonny Gultom yang hadir langsung ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan, menyampaikan keprihatinan dan duka yang mendalam kepada seluruh masyarakat yang tertimpa musibah gempa di wilayah Cianjur.

“Mewakili HARITA Group, kami menyampaikan rasa empati dan duka mendalam bagi para korban terdampak. Semoga bantuan yang kami kirimkan hari ini, bisa bermanfaat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga selama berada di pengungsian,” katanya.

Lebih lanjut Tonny menyampaikan, HARITA Group memberikan dukungan kepada warga Kabupaten Cianjur yang terdampak bencana gempa dalam dua tahap. “Bantuan tahap kedua akan disampaikan dalam beberapa hari ke depan untuk membantu pemenuhan kebutuhan dan menjaga kesehatan warga terdampak, khususnya dalam masa tanggap darurat ini,” ujarnya.

Saat menerima bantuan, Koordinator Posko Tim ESDM Siaga Bencana Muhammad Saptajie, menyampaikan rasa terimakasih untuk perusahaan.

“Terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh HARITA Group, kami sangat mengapresiasi upaya perusahaan, dan sesuai komitmen akan langsung kami distribusikan ke rekan-rekan di Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk seterusnya segera di berikan langsung kepada para korban yang membutuhkan,” tegas Saptajie yang juga menjabat Koordinator Inspektur Tambang Wilayah Provinsi Jawa Barat.

Harita Nickel sendiri merupakan bagian dari Harita Group yang beroperasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Selain memiliki IUP Pertambangan, perusahaan sejak 2016 telah memiliki pabrik peleburan (smelter) nikel saprolit dan sejak 2021 juga memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonit di wilayah operasional yang sama.

Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat hilirisasi dari pemerintah Indonesia dengan memanfaatkan hasil tambang nikel dari Trimegah Bangun Persada (TBP) dan Gane Permai Sentosa (GPS). Melalui Halmahera Persada Lygend (HPAL), Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi High Pressure Acid Leach.

Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai strategis, yaitu Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Dengan tahap proses berikutnya yang juga sedang dikembangkan oleh Harita Nickel, MHP akan diolah lebih lanjut menjadi Nikel Sulfat (NiSO4) dan Kobalt Sulfat (CoSO4) yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik.(**)

syarif: