IDI: Masyarakat Abai Terhadap Keselamatan Tenaga Medis

JAKARTA, PEWATASATU.COM – Masyarakat Indonesia sepertinya tidak peduli terhadap keselamatan tenaga medis. Meskipun kerap dikampanyekan, masih saja banyak pihak yang tidak perduli terhadap protokol kesehatan.

Situasi ini sangat memprihatinkan, meski pemerintah dan banyak pihak sudah gencar menyampaikan pentingnya protokol, namun masyarakat abai dengan protokol kesehatan yang ada.Ini yang membuat semakin bertambahnya jumlah terkena Covid, yang memprihatikan imbasnya ke petugas kesehatan berguguran.
.
Terlihat dari jumlah kematian tenaga kesehatan terutama dokternya semakin tambah. Angka kematian yang cepat ini membuktikan bahwa masyarakat tidak hanya abai terhadap pelaksanaan protokol kesehatan namun juga tidak peduli pada keselamatan tenaga kesehatan.” Kata Tim Mitigasi Pengurus Ikatan Dokter Indonesia, dr. Ari Kusuma Januarto, (4/10/2020)

Kondisi ini menurut Ari, sangat memprihatinkan, perlu kesadaran masyarakat, disiplin dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, dengan begitu, tidak lagi terdengar bertambahnya kematian dari paramedis yang terus berguguran.Kematian tenaga medis terjadi karena masyarakat abai terhadap pelaksanaan protokol kesehatan, tidak mematuhi 3 M (Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). Ini diabaikan masyarakat.

“Kehilangan para tenaga kesehatan merupakan kerugian besar bagi sebuah bangsa terutama dalam mempertahankan dan pengembangan aspek kesehatan.

Tim Mitigasi PB IDI mencatat dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19, total menjadi
130 dokter di Indonesia. Dari 130 dokter yang wafat, 67 orang merupakan dokter umum dengan empat dokter yang telah ditetapkan sebagai guru besar. Selain itu ada juga 61 dokter spesialis yang empat di antaranya merupakan guru besar, dan dua orang residen.

Keseluruhan dokter tersebut berasal dari 18 IDI wilayah provinsi dan 61 IDI Cabang Kota/Kabupaten.

Selain itu, kematian akibat Covid-19 lainnya pada profesi dokter gigi bertambah sembilan orang yakni enam dokter gigi umum dan tiga dokter gigi spesialis.

Sedangkan, tenaga kesehatan dari profesi perawat terdapat 92 orang yang telah meninggal dunia akibat terinfeksi virus Covid-19.

Maulina Lestari: