JAKARTA, Pewartasatu.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno mengatakan bahwa Indonesia siap unjuk gigi .
Hal ini diungkapkannya terkait pariwisata berkelanjutan dan berbasis lingkungan dengan beragam kearifan lokal dalam program _field trip_ bagi delegasi _Global Platform for Disaster Risk Reduction_ ke-7.
“Kita akan membawa para delegasi ke lima lokasi _field trip_ dimana kita akan memperlihatkan kearifan lokal dengan kekayaan budaya dan adat setempat yang mampu membangun ketangguhan bencana secara berkelanjutan,” jelas Sandiaga dalam _Press Conference The Story of Tourism Resilience_ di Media Center GPDRR, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Kamis (26/5).
Proses pemilihan lokasi _field trip_ yang terdiri dari Desa Penglipuran, Pura Besakih, Garuda Wisnu Kencana, Uluwatu dan Tanjung Benoa telah melalui beragam pertimbangan dan pembahasan langsung bersama pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf).
“Melalui pembicaraan dengan pengusaha pariwisata dan ekraf serta langsung bersama PBB, kami telah memilih lokasi _field trip_ sesuai input dan _feedback_ yang didapatkan, terlebih kami ingin memperkenalkan pariwisata berbasis komunitas dan berkelanjutan yang diinginkan dunia,” tutur Sandiaga.
Selain itu, program pariwisata berkelanjutan atau _Tourism Resilience_ juga menawarkan beragam upaya pelestarian lingkungan.
“Kami turut melakukan beragam upaya dalam membangun pariwisata berkelanjutan berbasis lingkungan dengan pengendalian olahan plastik, _fosil based energy_ beralih menjadi _renewable energy_, penggunaan air secara bertanggungjawab dan pengurangan _food waste_,” ungkap Sandiaga.
“Kita mengharapkan pariwisata kedepannya dapat terus berkembang dalam pelestarian alam dan hal inilah yang menunjukan ketangguhan Indonesia. Kearifan lokal Bali saat ini yang memulai kesiapan kita dalam _risk reduction for anticipation future disaster_,” tambahnya.
Sandiaga turut menjelaskan bahwa pada saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia, sektor pariwisata dan ekraf telah kehilangan sekitar 1 juta lapangan kerja.
Melalui berbagai perubahan kebijakan dalam penerapan protokol kesehatan, saat ini industri pariwisata dan ekraf telah bangkit kembali dengan membuka 1,1 juta lapangan kerja.
“Presiden RI juga mengingatkan bahwa kita harus lebih peka dan penuh empati karena keadaan ekonomi terlebih bagi kelas menengah kebawah saat ini dalam kondisi yang tidak baik,” ujar Sandiaga.
“Kami dari bidang pariwisata mengarahkan bagaimana _tourism is to the bottom of the pyramid_ tentang cara kita menyentuh piramida dasar ekonomi dengan program pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” tutupnya.
Dukungan Kemenparekraf dalam penyelenggaraan GPDRR juga terdapat dalam pameran ekonomi kreatif dibawah naungan Kementerian Koperasi dan UKM.
Sesuai dengan arahan Presiden RI dalam penyelenggaraan _event_ internasional bahwa Indonesia harus mempromosikan pelaku usaha ekonomi kreatif.
Sebagai informasi, _field trip_ terbagi menjadi tiga program kunjungan, yaitu Program 1 di Penglipuran dan Kintamani, Program 2 di Besakih dan Kertha Gosa serta Program 3 di Benoa, Garuda Wisnu Kencana dan Uluwatu.(**)