JAKARTA, Pewartasatu.com — Timnas Indonesia U-23 gagal melaju ke final SEA Games 2022 usai kalah dari Thailand pada semifinal cabor sepak bola di Stadion Thien Truong, Nam Dinh, Kamis (19/5).
Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan harus berdiri tegap dan tak perlu berkecil hati lantaran Garuda Muda sudah berusaha sekuat tenaga meskipun kalah dengan terhormat.
Kekalahan tipis di babak pertambahan waktu membuktikan bahwa Garuda Muda sudah berjuang ekstra keras sejak menit awal hingga pertandingan berakhir.
Indonesia sejatinya mampu tampil dengan keras di paruh waktu pertama, tanpa kehadiran Asnawi Mangkualam karena akumulasi kartu kuning, indonesia Tampil dengan sangat kuat.
Peluang pertama Indonesia tercipta saat pertandingan baru berjalan tiga menit, yang memang bertanda bahwa Indonesia berusaha mengincar gol dengan cepat.
Peran Marc Antony Klok juga membuat Indonesia mampu bermain dengan nyaman untuk Menyusun serangan lewat operan pendek yang terukur. Pemain Naturalisasi itu pun memberi sebuah ancaman ke gawang Thailand dari tendangan mati khasnya, sayang sekali tendangan yang diberikanya hanya mengenai mistar gawang Thailand.
Peran Egy dan Witan juga beberapa kali membuat lini belakang Thailand Nampak kesulitan, meskipun sosok Striker Jauhari masih kesulitan mencari ruang untuk menyelesaikan suplai bola dari kawannya.
Dinding pertahanan Indonesia pun terlihat kuat, bisa terlihat karena Thailand di paksa untuk menendang dari luar kotak pinalti.
Hadirnya Saddil Ramdhani dan Syahrian Abimanyu juga membuat permainan Indonesia tampil lebih menyerang, sayangnya keputusan yang di ambil Shin Tae-yong tetap tidak bisa menghasilkan Gol sampai babak kedua berakhir.
Indonesia dan Thailand sama-sama menyerang di babak tambahan, Akan tetapi, Thailand berhasil memanfaatkan kesempatan lebih baik lewat gol Weerathep Popun di menit ke 96.
Thailand yang berhasil mencuri skor, skema yang dilakukannya adalah menurukan tempo permainan untuk mengulur waktu. Taktik tersebut sangat berhasil membuat pemain Indonesia terpancing emosi.
Hingga akhirnya Firza, Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya mendapat kartu merah.
Meskipun seperti itu perjalan Shin Tae-yong menghasilkan sebuah pembelajaran baginya untuk membina Timnas Indonesia. Garuda Muda harus segera bangkit dari keterpurukan.
Pasalnya Malaysia sudah menanti kedatangan Indonesia di perebutan medali perunggu pada Minggu (22/5).
Malaysia sendiri adalah tim rival abadi Indonesia, meskipun medali perunggu, sepertinya menang melawan Malaysia adalah jalan satu satunya yang berharga di mata supporter Indonesia, ketimbang pulang tidak membawa apa-apa, menang lawan Malaysia adalah Harga mati yang harus diingat Garuda Muda.
Tugas Shin Tae-yong, kini semakin berat lantaran tiga pemain Indonesia mendapat kartu merah, dan sosok Egy Maulana Vikri bisa di pastikan absen karena cedera yang dialaminya.
Meskipun seperti itu Shin Tae-yong tetap berusaha melakukan persiapan sebaik mungkin. Apapun kondisinya, bagaimana pun caranya. Menang adalah jalan terbaik Timnas Indonesia untuk pulang.(**)