Pewartasatu.com-PALU– Anggota Dewan Penasehat Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Setwil Sulawesi Tengah, Ir.Sukriah Hamsun, MM menilai FPII potensial menjadi rumah pers Indonesia. Hal ini seiring dengan jejak langkah FPII saat ini yang sejatinya telah menjadi pioner kemandirian pers Indonesia.
Menurut Ir. Sukriah marwah dan karakter independensi yang melekat dalam roh dan jiwa FPII menjadi solusi untuk menjawab permasalahan pers indonesia dewasa ini.
Sebagai contoh Dewan Pers saat ini dirasakan dan dianggap berkinerja sebagai “perusak” Kemerdekaan Pers atau melenceng dari fungsi2 Dewan Pers itu sendiri.
“Hadirnya FPII akan menjadi sebuah titik balik kebangkitan sejarah Pers Indonesia dalam era reformasi ,” tegasnya saat ditemui dikediamannya dijalan Sis Aldjufri Palu, sabtu (21/9).
Ir. Sukriah yang juga aktifis perempuan Sulteng ini juga mempertegas terkait marwah dan karakter independen yang melekat dalam jiwa dan roh organisasi FPII.
Menurutnya, independensi suatu lembaga/organisasi sangat terkait dgn kata atau kondisi “ke Mandirian”.
” Mandiri berarti melakukan sendiri, tanpa berharap atau menunggu bantuan dan atau support pihak lain. sehingga dalam tampilan karakter nya akan mencerminkan “dia” seutuhnya. knp demikian? yaa, sebab “dia” adalah produk dia seorang, tidak ada kesempatan dr lingkungan lain dari dia, ” nilainya.
tambahnya, satu hal positif jika FPII mampu menjaga independensi dan kemandiriannya, maka FPII akan menjadi organisasi pers yang benar-benar kokoh, kuat dan tidak mudah dipengaruhi oleh pihak luar.
“Salah satunya dengan lahirnya Dewan Pers Independen (DPI) yang salah satunya dimotori oleh FPII, ini menjadi bagian dari implementasi marwah dan karakter independensi FPII, ” katanya.
Karenanya kerja FPII dituntut untuk bekerja lebih profesional. Mulai dari prosesnya, sistim yg dibangun dan juga diperlukan sumberdaya dan perangkat lembaga standart yang qualified. Dengan marwah dan karakter independen yang melekat pada FPII sejatinya itu mengemban visi perubahan yang bersifat progresif.
“Untuk itu, menjadi pekerjaan rumah dan tantangan bagi jajaran FPII disemua tingkatan, ” ujarnya.
Sumber : FPII Sulteng