Irjen Napoleon Bonaparte : Jika Saifuddin Ibrahim Tertangkap, Paling ‘Kujilat’ Dia 

Eks Kadiv Hubinter, Irjen Napoleon Bonaparte usai menjalani persidangan. (foto : Ist) 

JAKARTA, Pewartasatu.com — Usai menjalani persidangan, Irjen Napoleon Bonaparte mengeluarkan pernyataan keras kepada Saifuddin Ibrahim yang dinilai telah menista agama Islam.

Irjen Napoleon geram dan berjanji akan “menjilat” Saifuddin jika tertangkap.

Sebagaimana diketahui, Saifuddin telah memicu kontoversi dan kemarahan publik setelah meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Alquran. Irjen Napoleon pun terpicu kemarahannya.

Jenderal bintang dua ini berjanji tidak akan menganiaya Pendeta Saifuddin jika tertangkap. Namun, ia  mengatakan hanya akan “menjilat” Saifuddin.

Eks Kadiv Hubinter tersebut menegaskan, para penista agama cuma merusak persatuan dan kesatuan umat beragama.

“Kalau penista agama dibiarkan terus menerus, tahun lalu saya bilang, harusnya dicegah supaya tidak merusak persatuan dan kesatuan umat beragama,” kata Napoleon.

Dia menilai Saifuddin lebih parah dari Kece. Ia menyebut Menkopolhukam Mahfud MD telah memberikan perintah untuk menangkap serta memproses Pendeta Saifuddin.

“Muncul tokoh baru, Saifudin Ibrahim, menistakan, lebih berat daripada Kace (Kece). Untung ada Pak Mahfud MD yang segera memerintahkan untuk menangkap, mempertanggung jawabkan secara hukum, kalau tidak kita pecah, itu yang betul,” tegas Napoleon.

Napoleon berharap bisa dipertemukan dengan Saifuddin. Dia memastikan tidak akan melakukan kekerasan, sebagaimana yang dia lakukan ke Kece. ‘hanya menjilat’, katanya.

“Kami tunggu kapan ditangkap, kalau bila perlu pertemukan dengan saya lagi, jangan khawatir, tidak akan saya aniaya si Ibrahim itu, paling ku jilat saja dia,” janjinya.

Bareskrim Polri sendiri telah meningkatkan status kasus yang menjerat Pendeta Saifuddin Ibrahim ke tahap penyidikan. Ia dilaporkan karena pernyataannya yang meminta agar 300 ayat di Alquran dihapuskan. (jimas)

Jimas Putra: