JAKARTA, Pewartasatu.com — Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan akhirnya mengucapkan permintaan maaf dan akan segera bertanggung jawab atas terjadinya Tragedi Kelam di Kanjuruhan yang menewaskan 100 orang lebih.
Hal tersebut diungkapnya saat Konferensi pers pembentukan Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia Antara pihak Pemerintah Indonesia dengan FIFA, AFC dan PSSI di Jakarta, Kamis (13/10).
“Pertama-sama saya atas nama federasi mohon maaf atas apa yang terjadi dengan tragedi, PSSI bertanggung jawab sepenuhnya,” ujar Iriawan.
“Sebagai salah satu bentuknya adalah hari ini sebagai jawaban bahwa kita sepakat membentuk task force atau satgas Transformasi Sepak Bola yang berisi pemerintah, FIFA, AFC, Polri, Kemenpora, Kemendagri, PUPR, Kemenkes,” sambung Iwan Bule.
Ini adalah pertama kalinya Iwan Bule mengungkapkan permintaan maafnya sekaligus mengucapkan dengan tegas jika kejadian tersebut adalah tanggung jawab dari PSSI.
Sebelumnya Mochamad Iriawan atau biasa disapa Iwan Bule selalu berdalih jika insiden tersebut merupakan kesalahan dari Panpel Arema FC, sebagaimana tertuang dalam Pasal 3 Poin 1.D, tentang Regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI 2021 yang berbunyi.
“Panpel menjamin, membebaskan, dan melepaskan PSSI [beserta petugasnya] dari segala tuntutan oleh pihak manapun dan menyatakan bahwa Panpel bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kecelakaan, kerusakan dan kerugian lain yang mungkin timbul berkaitan dengan pelaksanaan peraturan ini.”
Permintaan maaf dan pertanggung jawaban yang di ungkap Iwan Bule juga diwarnai dengan desas-desus Sebagian pencinta sepak bola untuk memaksa dirinya untuk mundur dari jabatannya.(**)