Jadikan jakarta sebagai kanvas untuk kita melukiskan cita rasa kita, imajinasi kita.

Pewartasatu.com-Wayang kulit adalah tontonan, tuntunan dan tatanan.
Di saat bangsa kita sering menghadapi tantangan, maka tontonan penuh tuntunan bisa menghantarkan pada tatanan, InsyaAllah.

Semalam adalah malam yang bersejarah, untuk pertama kalinya nonton pagelaran wayang kulit di balaikota. Kita bersyukur malam pagelaran perdana ini dibuka dengan lakon Kresno Duto yang dibawakan oleh sang maestro wayang kulit, Dalang Ki Manteb Sudarsono.

Ini adalah sebuah kebaruan, apalagi ini masih dalam suasana bulan Muharram. Baru beberapa saat lalu kita menggelar Jakarta Muharram Festival, sebuah tradisi yang biasanya hanya dirayakan di kampung-kampung, kini dirayakan di level kota/ provinsi. Kita memberikan ruang bagi ekspresi budaya yang biasanya di pinggir untuk hadir di pusat kota Jakarta, perayaan rakyat kecil adalah perayaan kita semua.

 

Jakarta bukan sekadar simpul ekonomi, Jakarta adalah simpul di mana menjadi indonesia diwujudkan. tempat ini adalah tempat berkumpulnya gagasan menjadi indonesia, dari seluruh komponen suku bangsa. Sekarang tempat ini harus lebih dari sekadar magnet mengejar penghidupan, tempat ini juga harus menjadi tempat mengembangkan kebudayaan dan peradaban.

Dan untuk itu kita harus memberikan ruang. Jadikan jakarta sebagai kanvas untuk kita melukiskan cita rasa kita, imajinasi kita. Berikan ruang itu sebesar-besarnya.

Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua yang terlibat dan mendukung acara ini. Dari PEPADI (Persatuan Perdalangan Indonesia), Asosiasi Wayang Dunia, PD Pasar Jaya, BP BUMD, hingga panitia yang bekerja di belakang panggung, semoga dicatat sebagai amal soleh.

Dan terima kasih kepada semua warga yang hadir menonton semalam, acara ini bisa terjadi karena warga yang datang dari berbagai tempat di Jakarta ikut menyemarakkan. Semoga ke depan kita bisa makin sering mengadakan pagelaran wayang kulit di balaikota.

 

Terima kasih telah ikut menorehkan sejarah di balaikota.
Kami berharap pesan-pesan lakon semalam bisa menjadi renungan bersama, menjadi refleksi bersama sebelum aksi, agar aksi kita menjadi bermakna.

Kita berharap pagelaran ini menandai babak baru di tahun baru, terbuka peluang-peluang baru, kesempatan baru bagi kemajuan bangsa Indonesia, kota dan masyarakat Jakarta, InsyaAllah.

Sumber,FB,ABW

ahmad: