Jangan Tergiur Murah Kenali Tanda dan Ciri-ciri Telur Infertil

Pewartasatu – Belakangan ini muncul temuan peredaran telur ayam infertil di pasaran. Salah satunya di Jawa Barat. Tim Satgas Pangan Kota Tasikmalaya menemukan penjual telur ayam infertil yang bisa ditebus dengan harga murah. Karena itu, kenali tanda dan ciri-ciri telur infertil.

Telur ayam infertil merupakan telur yang belum dibuahi oleh ayam jantan. Untuk menghasilkan telur yang bergizi dan dapat menetas menjadi ayam, telur harus dibuahi dan mengandung materi genetik jantan dan betina.

Sedangkan telur infertil, hanya mengandung genetik ayam betina sehingga ayam tidak akan bisa menetas dari telur tersebut. Telur infertil dapat pula terjadi karena ayam tidak subur.

Dikutip dari Aviagen, telur infertil disebabkan di antaranya karena jantan yang terlalu muda, kondisi ayam jantan yang tidak sehat, betina kelebihan berat, nutrisi ayam yang tidak baik, obat/racun, penyakit, atau kaki ayam dalam kondisi buruk.

Telur infertil berbeda dengan telur yang mati dini. Telur yang mati dini biasanya terjadi karena tidak dieram atau tidak berada pada suhu yang tepat untuk menetas menjadi ayam.

Dikutip dari The Chicken Chick, telur infertil dapat diketahui dengan melihat blastodisc atau titik berwarna terang pada kuning telur yang merupakan materi genetik ayam.

Seluruh telur ayam memiliki blastodisc. Namun, pada telur infertil, titik putih terang itu tampak tidak beraturan, bergerigi dan, tidak bulat. Umumnya titik putih itu hanya berdiameter 2-3 mm. Blastodisc itu juga bergelembung.

Sedangkan pada telur yang fertil, bentuk titik putih pada kuning telur terlihat lebih jelas dan simetris dengan ukuran lebih besar yakni 4-5 mm. Pada telur fertil tidak tampak gelembung pada blastodisc.

Telur infertil dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi. Namun, berdasarkan studi dari Universitas Gajah Mada (UGM), tidak ada perbedaan nilai gizi antara telur ayam yang fertil atau infertil.

“Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan perbedaan kandungan nutrisi antara telur yang dibuahi dan telur infertil,” kata kepala program studi gizi kesehatan FK-KMK UGM, R Dwi Budiningsari dikutip dari situs resmi UGM.

Redaksi: